Setelah 45 menit diatas kapal, tibalah di pulau Samosir tepatnya di TOMOK. Sumpah rasanya seneng banget bisa nginjak tanah asal orang Batak, tanah nenek moyang. 🙂 Sewaktu kita tiba, hujan rintik-rintik sedang mengguyur Tomok. 🙂
Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Makam Raja Sidabutar. Makam ini termasuk salah satu objek wisata yang terkenal di Tomok. Makam Raja Sidabutar? Berarti aku keturunan para raja dong. Hahahahaha. 😀 Setelah berdoa sebentar di Makamnya, perjalanan lanjut lagi. Ternyata Tomok itu kecil, bisa dikelilingi sebentar dengan berjalan kaki saja. 🙂
Tempat kedua yang dikunjungi adalah Sigale-Gale. Sigale-gale ini adalah boneka dari kayu yang bisa digerak-gerakkan sambil diiringi musik gondang (musik khas Batak). Untuk kepentingan pariwisata, Sigale-Gale ini akan tampil jika penonton yang ada membayar Rp. 80.000,-. Kalau pengunjung rame, kita bisa cepat menyaksikan pertunjukannya karena bisa patungan membayar dengan pengunjung lain. Tetapi kalau sedang sepi pengunjung kita harus membayar sendiri deh. Hehehe.
Kebetulan waktu itu sedang rame, jadi cuma membayar Rp.10.000,- saja 😀
Musik dimulai dan boneka Sigale-gale ini mulai bergerak-gerak sesuai dengan tarikan tali (kalau di luar negeri banyak kan Puppet Show yang pakai tali). Banyak Ulos (selendang tenun khas Batak) yang disediakan untuk digunakan oleh para pengunjung ketika ingin menari tor-tor dengan Sigale-Gale. 🙂
Dulunya tarian Sigale-Gale ini tidak ada pawangnya alias tidak digerakkan, tapi gerak sendiri. LOHHH???!!!
Ya, jadi disana diceritakan bahwa sejarah awalnya ada Raja Batak yang kehilangan anak laki-lakinya. Karena rasa sedih dan rindu yang mendalam, sang Raja membuat boneka tiruan yang mirip dengan anaknya. Terciptalah boneka Sigale-Gale. Dahulu boneka tersebut setiap acara adat dibawa dan diletakkan di tengah. Setelah musik gondang dimulai dan orang-orang mulai menari tor-tor, Sigale-gale itu dimasuki oleh roh anak si Raja tersebut dan membuat boneka tersebut bergerak-gerak. AMAZING~ mungkin di Jawa kita kenalnya dengan Jelangkung kali ya. Tapi upacara pemanggilan arwah Sigale-gale ini tidaklah mudah dan boleh dipertontonkan kapan saja. Ada aturan-aturan adat yang harus dihormati dan dipenuhi.
Sambil menikmati musik, aku dan saudara-saudara pun ikut mengambil Ulos dan menari tor-tor bersama. PUAS BANGET! Harus dicoba yaaaa 😀
TIPS KEDUA :
Buat yang bukan orang Batak atau Batak tapi belum pernah nari tor-tor juga boleh nyobain Tortor bareng Sigale-Gale. Caranya tinggal ambil Ulos yang ada disamping boneka Sigale-gale terus ikutin alunan musik gondang Bataknya dan kalau gatau Tor-tor itu seperti apa, ikutin aja gerakan Sigale-galenya. :p (y)
Selesai dengan Sigale-Gale, tempat ketiga adalah Pasar Souvenir Tomok. Di pasar ini banyak terdapat barang-barang souvenir khas Batak seperti patung ukuran mini, ulos, tas, kaos, gantungan kunci, pajangan dll. Sempat berbelanja banyak dengan keluarga di pasar ini. Rame juga loh.
TIPS KETIGA :
Sebelum berbelanja banyak, jangan membawa uang pecahan besar kalau cuma berbelanja sedikit karena susah mendapatkan kembalian. Jangan menunjukkan/mengeluarkan uang secara terang-terangan di depan orang banyak, nanti bisa jadi inceran penjahat.
Tawarlah harga barang-barang disana. Semakin banyak barang yang dibeli pasti mendapatkan harga yang lebih murah. Dan belanjalah dengan logat Batak, dijamin dapat diskon. Hahahhaa 😀
Jam 5 Kapal sudah akan berangkat, kami pun naik dan menyeberang lagi selama 45 menit. Sesampai di Ajibata, kami mengambil mobil yang diparkir tidak jauh dari dermaga. DANNNNN MACEEETTT. Macetnya parah, sampai berhenti, tidak bisa bergerak sama sekali. Akhirnya Siantar yang seharusnya cuma 2 jam dari Parapat menjadi 9 jam -______- Macetnya lebih parah dari Puncak di Bogor loh. Tidur di mobil deh akhirnya dan subuh baru bisa kembali ke Siantar.
Bye Bye Samosir and Lake Toba. 🙂
Annon muse Panjumpang hita da (Nanti kita bertemu lagi
ya) 😀
HORAS!!!
Kapal Ferry yang dipakai untuk menyeberang Ajibata-Tomok |
View Danau Toba dari Ajibata 😀 Take Shoot sebelum Kapal berangkat |
View Danau Toba 2 😀 |
KM Dos Roha yang kita tumpangi dari Ajibata. Ongkosnya CUMA RP. 2.500,- :O |
Bapak Tiri dan Momong pose sedikit di atas Ferry. Tua tua masih mesra aja :p Kok muka bapakku kayak preman terminal yah? -____- |
Ini Kuburan Raja Sidabutar 🙂 Nenek moyaaang~ |
Pose sedikit sama Nenek Moyang, eh Nisannya maksudnya :p |
Belum Puas lihat foto-fotonya ya? ya kan? ini dia foto lain. Heheeehehehehheee. :D. Tujuan selanjutnya adalah Rumah Bolon dan Sigale-Gale 😀
Papan arah menuju tempat pertunjukan Sigale-gale 🙂 |