Gunung Panten, Tempat Menikmati Majalengka dari Udara

Pelangi di Take Off Area Gunung Panten ( Foto : Disha Fajar)

Selain Puncak Bogor dan Sumedang, Jawa  Barat punya spot paralayang lain yang tidak kalah menawan, salah satunya adalah Majalengka.
Bermula dari ajakan teman yang sama-sama menggeluti olahraga Paralayang, saya menyambangi Majalengka. Saya ditunjukkan beberapa foto-foto cantik mereka ketika melayang di udara. Nama tempatnya adalah Gunung Panten atau dikenal juga dengan nama Bukit Munjul di Desa Sidamukti.
Area Parkiran Gunung Panten di pagi hari

Perjalanan menuju tempat ini dari Jakarta memang cukup melelahkan. Tidak ada pilihan jalur lain selain jalur darat yang memakan waktu 6 jam. Jika menggunakan transportasi umum, kita bisa naik travel atau bus dengan tujuan Garut, Tasikmalaya atau Sumedang. Jika naik bus yang mengarah ke Garut dan Tasikmalaya, mintalah diturunkan di Cileunyi. Dari Cileunyi kita bisa melanjutkan perjalanan naik elf ke Sumedang atau Majalengka langsung. Dari Sumedang dibutuhkan waktu sekitar 1.5 – 2 jam untuk tiba di Majalengka. Bisa juga sih naik bus langsung dari Kampung Rambutan ke Majalengka. Bus nya adalah mini bus Non AC. Silahkan dipilih mau naik apa…

Jika membawa transportasi sendiri akan mempersingkat waktu perjalanan karena tidak harus menunggu bus yang kadang lama datangnya.
Dari pusat kota Majalengka, kita harus berkendara sekitar empat kilometer lagi untuk menuju Gunung Panten. Tidak ada transportasi umum sehingga kita harus menyewa ojek untuk mengantar kita ke atas. Tenang saja, semua tukang ojek di Majalengka pasti tahu dimana Gunung Panten.

Pemandangan yang bisa kita lihat ketika terbang

Lapangan tempat Paralayang dan Gantolle mendarat / Landing Area

Tempat ini dulunya dikenal sebagai tempat mandang-mandang selow. Kebanyakan yang datang sih anak muda. Terdapat beberapa warung yang menjual berbagai macam penganan mulai dari gorengan sampai Nasi Timbel (kalau menu yang satu ini biasanya pesan dulu). Enaknya, di warung-warung ini tersedia buah-buahan yang sedang musim.

Sewaktu saya berkunjung kesana, bertepatan dengan musim panen rambutan. Jadilah saya puas menikmati rambutan manis. Oh iya, ada Es Kelapa Muda juga. Kalau yang itu sih favorit saya. Pas sedang cerah, Gunung Panten akan sangat panas dan cepat membuat kita dehidrasi. Air kelapa adalah salah satu yang manjur untuk mencegah kita lemas karena kepanasan dan kekurangan cairan.
Jika kondisi cuaca dan angin sedang baik, Gunung Panten menjadi tempat yang asyik untuk melakukan olahraga udara seperti Paralayang dan Gantolle. Berbeda dengan Puncak Bogor yang sangat ramai lalu lintas di udaranya, Majalengka lebih traffic-less alias nggak macet jadinya kita bisa terbang cukup lama. 

Yang paling menyenangkan terbang di Gunung Panten adalah pemandangannya. Jika kita datang pagi-pagi sekali, sekitar jam 6 atau 7 pagi (ini artinya kamu harus berangkat tengah malam dari Jakarta atau menginap di Majalengka satu malam sebelumnya), kita dapat melihat Gunung Ciremai menjulang tinggi, gagah serta kota Majalengka yang tertutup awan kabut.

Gunung Ciremai yang berdiri gagah

Kalau mau ngecamp juga bisa asalkan bawa perlengkapan berkemah dan logistik send
iri. Sebenarnya lebih asyik ngecamp loh. Kenapa? Karena setelah puas terbang melayang, kita bisa kemping ceria beratap bintang dengan suguhan pemandangan kerlap-kerlip lampu Kota Majalengka. Paginya, begitu keluar tenda, langsung dapat pemandangan yang tadi aku sebutkan di atas. Kurang sedap apa coba? 

Dua olahraga udara yang bisa kamu coba di Gunung Panten adalah Paralayang dan Gantolle. Untuk terbang tandem Paralayang dikenakan biaya Rp 350.000,- per pax. Sedangkan terbang tandem Gantolle dikenakan biaya Rp 450.000,- per pax. 

Apa ya bedanya? 
Kalau terbang tandem paralayang, kamu akan duduk manis di depan pilot yang membawa kamu terbang. Tenang, kamu akan aman dan baik-baik saja jika mengikuti seluruh instruksi dari pilotnya. 
Untuk Gantolle, kamu akan merasakan sensasi terbang dengan posisi bergantung seperti Superman tetapi memakai body harness. Pernah lihat Superman terbang? Kurang lebih seperti itu tapi posisi kamu ada di atas pilot Gantolle.

Intinya kedua olahraga tersebut seru banget! Durasi terbang tergantung kepada cuaca pada hari itu. Jika sedang beruntung, dapat cuaca bagus, kita bisa terbang tinggi dengan durasi cukup lama. Woohooo….

Pastinya dijamin seru melayang-layang di atas karpet hijau alias hamparan sawah hijau yang luas sekali dan jajaran bukit-bukit kecil serta Gunung Ciremai. Sejauh kamu memandang tidak ada bangunan tinggi menjulang seperti yang sering kita temui di kota. 
Tertarik untuk mencoba? 
Boleh hubungi Kang Aries Pribaya di nomor 0818-0936-0505 / 0812-2403-7531 😉
Happy flying…
Satya Winnie - Travel Blogger

Satya Winnie, an adventurous girl from Indonesia. She loves to soaring the sky with gliders, dive into ocean, mountain hiking, rafting, caving, and so on. But, her favourite things are explore culture, capture moments and share the stories.

So, welcome and please enjoy her travel journal and let’s become a responsible traveler.

19 thoughts on “Gunung Panten, Tempat Menikmati Majalengka dari Udara”

  1. Kalau terbangnya nggak tandem gitu ada latihannya dulu enggak ya? Kalau tandem kan tinggal ikutin instrukturnya saja 😀

  2. Terimakasih Mbak, dah singgah di daerahku… ditunggu kedatanganna lagi.. dan mungkin nanti sekalian bisa ngadem, di beberapa curug yang ada di Majalengka… sekalian bisa bawa pulang Mangga Gedong Gincu buat oleh-oleh.. 🙂

    Salam dari Majalengka

  3. mba, potonya cakep2 banget.. pake kamera merk apakah?
    oya untuk sekolah paralayang dimana tempatnya? berapakah biayanya?

    terima kasih sebelumnya ya mba ^_^

  4. Kak ada CP untuk paralayang majalengka tidak? Kalo mau main paralayang tunggu pada bulan tertentu atau tidak? Makasih..

  5. Dian Hadi Rahayu

    teh untuk mencoba paralayang itu harus yg sudah ahli atau pemula juga bisa ? saya gak bisa dan blm pernh juga, tapi saya pengen nyoba,nanti bisa didampingin gak teh?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top