[7 Wonders] Hidden Paradise – Perjalanan Menikmati Indonesia Seutuhnya

Pic : wiranurmansyah.com
Jika saya diminta untuk memilih jalur mana yang akan saya pilih untuk mengelilingi Indonesia, saya akan memilih jalur darat. Walau akan memakan waktu yang lama, saya tetap memilih jalur darat karena saya bisa berhenti kapan saja semau saya, memanjakan mata, menyesap sedapnya perjalanan saya seutuhnya.
“A good traveler has no fixed plans and is not intent on arriving.” 

― Lao Tzu

Pepatah di atas benar-benar menggambarkan pandangan saya terhadap satu perjalanan. Bahwasanya, kita tidak melulu memikirkan harus mengunjungi tempat-tempat yang sudah sangat familiar, tetapi juga berani untuk berbelok dari rencana awal dan menikmati setiap kejutannya.
Salah satu pengalaman tak terlupakan adalah perjalanan road trip selama 10 hari mengelilingi Jawa dan Bali bersama teman-teman kampus. Uang kami kala itu pas-pasan untuk biaya bahan bakar saja, tapi kami tetap berangkat dan percaya bahwa perjalanan kami akan menjadi perjalanan yang luar biasa. 
Perjalanan road trip Jawa – Bali waktu itu benar-benar meninggalkan kesan yang menyenangkan bagi saya. Kemudian saya bertemu dengan teman lain yang juga baru pulang dari road trip selama 2 minggu menjelajah pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Wah, itu perjalanan impian saya! Dengan antusias saya mendengarkan cerita dari teman saya tadi. Supaya tidak lupa, saya ingin menuliskan ceritanya di blog ini.
Temanku ini bercerita kalau dia road trip selama 2 minggu naik Daihatsu Terios. Wah, itu salah satu mobil kesukaan saya karena dari penampilannya terlihat tangguh untuk dibawa jalan darat dalam waktu lama. Dia juga bilang kalau mobilnya nyaman banget dan tidak membuatnya capek walau harus duduk berjam-jam. Selama perjalanan, mobilnya tidak pernah “ngambek” alias mogok. Saya langsung mupeng (muka pengen) gitu karena dulu waktu road trip Jawa – Bali, kami harus berhenti beberapa kali di bengkel karena mogok. Hiks.
 Keberangkatan dari Jakarta (pic : wiranurmansyah.com )
Tak hanya itu, teman saya juga bercerita bahwa Daihatsu Terios sangat cocok untuk jiwa-jiwa petualang seperti kami. Dengan mesin Eliable Engine 1.5 DOHC VVTi, sistem audio yang terintegrasi langsung dengan kemudi, Electric Power Steering dan sistem suspensi Optimal Comfort dan High Ground Clearance, Daihatsu Terios cocok menyandang gelar ‘Sahabat Petualang’. Siapa juga yang tidak mau jalan-jalan dengannya?
Perjalanan mereka berawal dari Jakarta. Ada 7 mobil Daihatsu Terios yang akan membawa temanku dan rombongannya. Enak betul ya kalau road trip jalannya beriring-iringan begitu. Ini dia cerita serunya.

Say Hi to Sawarna….

Setelah menempuh 185 KM dari Jakarta, tibalah tim 7 Wonders di Desa Sawarna, Bayah, Banten. Sawarna memang pas dijadikan salah satu destinasi road trip karena sepanjang jalan akan disuguhkan pemandangan yang menakjubkan. Walau jalannya berliku-liku, tim tetap berasa nyaman karena ada hiburan di kabin yaitu Monitor Double DIN. Mereka asyik berdendang, menikmati alunan musik hingga tak ada satupun yang merasa mual. 
Tanjung Layar, Sawarna (pic : wiranurmansyah.com )
Saya yang sudah mengunjungi desa Sawarna beberapa kali tentu saja angguk-angguk setuju ketika teman saya menceritakan betapa indah dan menyenangkan desa kecil itu. Pesonanya nggak habis-habis dari matahari terbit hingga matahari terbenam. Pantai Tanjug Layar saat matahari terbit dan Pantai Ciatir saat matahari terbenam adalah spot favorit yang wajib dikunjungi jika berkunjung ke Sawarna.
Magnificent Merapi…

Sudah puas jadi anak pantai, tim ingin merasakan menjadi anak gunung. Tim melanjutkan perjananan 7 Wonders mereka ke Gunung Merapi. Hampir 20 jam di perjalanan tidak membuat semangat mereka surut. Kondisi badan dan kendaraan yang fit memang menjadi faktor utama dalam kenyamanan perjalanan khususnya jarak jauh. 
Tangguh di medan berpasir dan berbatu (pic : wiranurmansyah.com )
Biasanya hanya Jeep yang melintas.Ternyata Daihatsu Terios juga bisa. Bravo! ( pic : wiranurmansyah.com )
Merapi memang punya daya tarik magis yang kuat. Tim melintasi medan berpasir, bukti nyata erupsi Merapi tahun 2010. Dengan medan yang tergolong cukup sulit dan biasanya dilintasi mobil jeep, Daihatsu Terios membuktikan bahwa dia juga bisa. Wah, makin jatuh hati saya pada mobil ini.
Tak selamanya gelap menjadi gelap, ada saatnya kembali terang. Sama seperti bencana alam tak selamanya menjadi petaka dengan melihat sisi lainnya. Walau pedih, masyarakat di desa Kinahrejo, desa yang mendapat dampak paling parah saat erupsi 2010, mencoba untuk bangkit. Bukti nyata bahwa rumah mereka diluluhlantakkan, kini disusun apik di museum Swadaya, Museum Sisa Hartaku. Selain mengunjungi museum, kita juga bisa mengikuti Merapi Lava Tour dengan mobil jeep atau motor trail. Dari cerita tersebut, saya belajar setiap hal buruk yang terjadi dalam kehidupan kita pun bisa menjadi berkah, tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Bekasi erupsi merapi yang kini dimuseumkan (pic : wiranurmansyah.com )
(pic : wiranurmansyah,com )
Saya terharu pula ketika teman saya bercerita mereka tidak hanya melakukan perjalanan ke Merapi, foto sana foto sini, tetapi juga membawa misi sosial. Untuk mengubah pemandangan abu-abu menjadi hijau, tim  7 Wonders bersama Daihatsu menyumbangkan dan menanam 10 ribu pohon. Kita semua tentu saja ingin Merapi cepat pulih ya. Terima kasih Daihatsu…
Simbolis penanaman 10 ribu pohon di Merapi (Pic : wiranurmansyah.com )
A Sky Full of Stars in Ranupani…
Setelah menempuh belasan jam, tak terasa, tim sudah tiba di Jawa Timur dan langsung menuju Ranupani. Rute awal yang seharusnya Tumpang – Ngadas – Njemplang – Bantengan – Ranupani diubah menjadi Tumpang – Dampit – Candipuro – Senduro – Ranupani. Jalur yang kedua membuat perjalanan molor, lebih lama 5 jam dari waktu tempuh jalur pertama. Tapi tim tak ambil pusing, karena Daihatsu Terios membuat mereka nyaman selama perjalanan. 
Mejeng di bawah langit berjuta bintang 🙂 (pic : wiranurmansyah,com )
Jalur kedua yang mereka lewati lebih parah daripada Sawarna. Tak hanya berkelok-kelok, jalannya juga naik turun dengan kondisi jalan berlubang dan berbatu besar. Syukurlah karena mesin 1495 cc 4 silinder DOHC VVTi, tenaga 109 dk/6000 rpm dan torsi 145 Nm/4400 rpm yang dimiliki Daihatsu Terios, tim tiba dengan aman, nyaman, selamat di Ranupani, desa kecil di Lumajang, Jawa Timur yang menjadi titik pos terakhir sebelum mendaki Gunung Semeru, tempat bersemayamnya Dewa-Dewi.
Dinginnya udara di Ranupani membuat tim ingin mencari yang hangat-hangat. Mereka berkumpul di ‘pawonan’ atau dapur. Bagi orang Tengger, dapur tidak hanya menjadi tempat memasak, tetapi sebuah ruang keluarga yang hangat. Mereka bisa berbagi cerita, bersenda gurau sambil menyesap teh / kopi hangat. Tim juga disuguhi dengan makanan lokal seperti ganyong, semen, nasi jagung dan lainnya.

Menghangatkan diri di ‘pawonan’ (pic : e-Magz 7 Wonders Hidden Paradise)

Setelah sebelumnya tidur di kasur empuk, tim kali ini memutuskan untuk tidur di dalam tenda. Ah, memang tidur di dalam tenda itu paling asyik. Apalagi kalau semua penerangan dimatikan. Kita bisa menikmati langit berjuta bintang sepuasnya. Apa yang lebih asyik dibandingkan tidur diselimuti bintang? 🙂

Apa yang lebih menyenangkan dari ini? (pic : wiranurmansyah.com )
Lagi-lagi tim Daihatsu 7 Wonders memberikan kejutan yang menyenangkan di tempat yang mereka kunjungi. Kali ini di Ranupani, tim memberikan 14 buah sapu dan tempat sampah. Bantuan itu terasa pas mengingat isu kebersihan terkait maraknya wisatawan / pendaki yang naik ke Gunung Semeru. Sekali lagi, terima kasih Daihatsu…
Mystical morning in Ranupani (pic : wiranurmansyah.com )
Simbolis pemberian bantuan tempat sampah dan sapu di desa Ranupani (pic : wiranurmansyah.com )
Enjoy Africa Van Java, Baluran…

Salah satu destinasi yang memang tidak boleh dilewatkan jika kita mengunjungi Jawa Timur adalah Taman Nasional Baluran. Bagi yang sudah pernah berkunjung kesana pastinya berdecak kagum dan bertanya-tanya apa benar tempat ini memang ada di Indonesia. Hamparan savana seluas 25 hektar yang didiami banteng Jawa, rusa, kera, merak membuat kita merasa seperti di Afrika. Itu mengapa Baluran diberi julukan ‘Africa Van Java’.
Baluran National Park (pic : wiranurmansyah.com )
Lagi-lagi ketangguhan Daihatsu Terios dibuktikan disini. Jalan berliku dan rusak tak jadi soal. Semua anggota dipastikan tetap nyaman selama perjalanan.
Ada banyak yang bisa kita lakukan jika mengunjungi Taman Nasional Baluran. Kita bisa menaiki menara pandang setinggi 5 meter untuk melihat TN Baluran 360 derajat atau mengikut Safari Night yang pastinya seru dan bikin deg-degan.
Senja di Baluran (pic : wiranurmansyah.com )
Sampai jumpa lagi Baluran, sampai jumpa lagi Jawa!
Lovely Lombok…

Begitu mendengar kata Lombok, apa sih yang ada di pikiran kalian? Kalau saya langsung kepikiran Ayam Taliwang yang pedas dan super lezat dan juga pantai-pantainya yang menawan hati.
Tarian Perang di desa Sade (pic : wiranurmansyah.com)
Tim 7 Wonders sudah menghabiskan berhari-hari di jalan dan setelah rehat sejenak di Bali, tibalah mereka di Lombok. Setelah sebelumnya perjalanan mereka didominasi perjalanan darat, kini mereka menyusuri tepi garis pantai di Lombok. Ah, saya sudah terbayang pemandangan pantai-pantai di Lombok yang menyuguhkan panorama yang mengagumkan.
 Beautiful road (pic : wiranurmansyah.com )
Menyusuri Bali – Lombok sejauh 158 kilometer tak membuat tim lelah, malah makin bersemangat. Karena belum banyak penunjuk jalan yang jelas, built-in GPS di Daihatsu Terios membuat tim tiba di destinasi yang belum familiar tanpa harus tersesat. 
Namun sebelum bersantai-santai di pantai, tim terlebih dahulu menyambangi Desa Sade Rambitan, Lombok Tengah, tempat pemukiman suku Sasak. Di desa ini, tim melihat keseharian suku Sasak, disambut tarian ‘Gendang Gelik’. Ada pula tarian ‘Paresean’ yaitu tari perang, tari ‘Amak Temengus’ dan ‘Petuk’ menghibur para wisatawan yang datang ke desa Sade.
Kain Tenun Desa Sade (pic : harrismaul.com )
Lombok yang juga terkenal dengan tenun ikat nya membuat wisatawan manapun merasa wajib membawa buah tangan walau hanya selembar kain. Tak hanya membeli kain, kita juga bisa melihat proses pembuatannya mulai dari pemintalan benang, pewarnaan hingga ditenun. 
Lagi-lagi, tim memberikan senyuman di tempat yang mereka kunjungi. Kali ini di Lombok, mereka memberikan bantuan perangkat pendidikan kepada Pondok Pesantren Rambitan, Lombok. Terima kasih lagi Daihatsu…
Bantuan perangkat pendidikan (pic : harrismaul.com )
Puas mengelilingi desa Sade, tim kembali melanjutkan perjalanan ke Pink Beach, di Lombok Timur. Di Indonesia, Pink Beach ini hanya ada dua yaitu di Lombok dan di Taman Nasional Komod
o. Sekitar 2 jam perjalanan dari desa Sade, tibalah tim di Pink Beach dan Tanjung Ringgit. Kondisi jalan yang memprihatinkan pastinya membuat badan kita pegal diguncang-guncang dalam mobil. Ah, syukurlah ini Daihatsu Terios yang tangguh di segala medan membuat semua penumpangnya tetap nyaman.
Begitu tiba di Pink Beach dan Tanjung Ringgit, satu kata yang keluar dari teman saya adalah… Amazing…


Getting Closer, Sumbawa…

Setiap saya mendengar Sumbawa, yang terbersit di kepala saya adalah kuda dan susu kuda liar nya yang terkenal itu. Di hari ke 10, tim menempuh jarak 585 kilometer dari Lombok – Dompu. Waw, jauh banget…
Sumbawa in the morning ( pic : wiranurmansyah.com )
Awalnya tim skeptis dengan infrastruktur di Pulau Sumbawa ini. Karena agak terpencil, mereka berpikir bahwa jalanannya pasti rusak parah. Tenyata eh ternyata, jalannya beraspal mulusssss. Rasa lelah yang menghampiri seketika sirna ketika mereka melihat di sisi kiri jalan yang tak lain pantai yang luas membentang.
Syukurlah selain karena jalannya beraspal mulus, suspensi Daihatsu Terios, 5-link rigid axle dengan per keong serta shock absorber yang empuk membuat tim masih tetap nyaman walau sudah 10 hari.
Karena Dompu memang terkenal dengan susu Kuda Liar nya, tim berkunjung ke desa Palama, Donggo, Bima, Nusa Tenggara Barat. Kata teman saya yang sudah mencobanya, rasa susunya lembut dibandingkan susu sapi. Wah, saya jadi pengen coba juga tapi katanya ini khusus untuk lelaki ya? Hehehehe…

Memerah susu kuda ( pic : wiranurmansyah.com )
Di desa Palama, umumnya satu rumah memiliki satu kuda peliharaan. Walau diberi julukan kuda liar, kuda-kuda itu sebetulnya ada yang punya. Namun karena sering dilepas ke alam liar, khususnya ketika menjelang pasca-panen, kuda-kuda tersebut akhirnya lebih dikenal sebagai kuda liar.
Kuda yang diiperah susunya ternyata kuda yang sudah cukup umur dan ada ritual adat yang harus dilakukan sebelum susu kuda itu diperah.
Setelah bermalam di pesisir Lakey Beach, tim mempersiapkan fisik untuk perjalanan keesokan harinya. Tak terasa, perjalanan tim sudah mendekati tujuan.
Here We Are, KOMODO….
Setelah menempuh perjalanan hampir 2 minggu, akhirnya tim 7 Wonders tiba di destinasi terakhir yaitu Taman Nasional Komodo. Setibanya di Labuan Bajo, tim menaiki kapal phinisi Lafina yang akan mengantarkan mereka ke Pulau Komodo. Mereka melintas Pulau Kenawa, Rinca, Pink Beach dan akhirnya tiba di Pulau Komodo.
(pic : wiranurmansyah.com )
Di Pulau Komodo mereka menjumpai spesies yang kini masuk dalam 7 keajaiban dunia. Siapa lagi kalau bukan the dragon, KomodoMereka dipandu oleh ranger untuk bertemu dengan Sang Naga, menjelajah Loh Liang.
Pink Beach ( pic : harrismaul.com )
The dragon, Komodo (pic : harrismaul.com )
Dan di ujung perjalanan mereka, tim tidak lupa memberikan bantuan 7 hewan kurban kepada pengurus mesjid di Labuhan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Keren banget ya perjalanan 7 Wonders – Hidden Paradise temanku itu. Jadi selama 2 minggu, mereka tidak hanya menikmati tempat-tempat yang indah saja tetapi berbagi kebahagiaan dengan sesama.
Bantuan 7 kambing untuk mesjid di Labuhan Bajo (pic : wiranurmansyah.com)
Tim 7 Wonders telah menyelesaikan ekspedisi 7 Wonders mereka sejauh 3012 kilometer dari Jakarta hingga Pulau Komodo. Perjalanan ini juga menjadi bukti ketangguhan Daihatsu Terios dan
menjadi sejarah baru. Daihatsu Terios pun membuktikan bahwa road trip bisa menjadi sangat menyenangkan jika dipersiapkan dengan matang. Karena bersama dengan Daihatsu Terios, kita bisa melakukan perjalanan menikmati Indonesia seutuhnya. 🙂
Seluruh tim Daihatsu 7 Wonders – Hidden Paradise (pic : wiranurmansyah.com )
Mendengar cerita teman saya tersebut, saya juga ingin sekali mencoba road trip bersama Daihatsu Terios. Doakan ya supaya saya terpilih menjadi peserta “Terios 7 Wonders Amazing Celebes Heritage”.
Tulisan ini terinsipirasi dari perjalanan Tim Daihatsu Terios 7 Wonders – Hidden Paradise dan diikutsertakan dalam blog contest Terios 7 Wonders – Amazing Celebes Heritage
Bukti Follow @VIVA_log
Bukti like Daihatsu Indonesia
Bukti follow +DaihatsuIndonesia 

Satya Winnie - Travel Blogger

Satya Winnie, an adventurous girl from Indonesia. She loves to soaring the sky with gliders, dive into ocean, mountain hiking, rafting, caving, and so on. But, her favourite things are explore culture, capture moments and share the stories.

So, welcome and please enjoy her travel journal and let’s become a responsible traveler.

1 thought on “[7 Wonders] Hidden Paradise – Perjalanan Menikmati Indonesia Seutuhnya”

  1. Satya Winnie

    Halo Kak Danan. Hahaha. Keren ya perjalanan temenku. Asyik banget. Kamu juga ikutan ya Kak? Semoga kita beruntung ya 🙂

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top