Sewaktu saya mengunjungi Nusa Penida beberapa waktu yang lalu, banyak teman yang menanyakan di mana letak Nusa Penida. Ternyata masih banyak yang belum tahu bahwa Nusa Penida merupakan bagian dari Bali.
Ada tiga pulau di gugusan tenggara pulau Bali yaitu Nusa Lembongan, Nusa Ceningan, dan Nusa Penida yang merupakan pulau terbesar dari ketiganya.
Tapi yang mau saya ceritakan bukan Nusa Penida lagi melainkan Nusa Lembongan karena #JNENgajakJalan saya dan beberapa teman media dan blogger dari Lampung, Jakarta dan Jawa Tengah.
Meski mereka sudah sering ke Bali, beberapa dari mereka baru pertama kali mengunjungi Nusa Lembongan, termasuk saya. Hehehe…
Dari Bandara Ngurah Rai, kami naik bus yang langsung membawa ke pelabuhan Sanur. Tidak ada transportasi umum seperti angkot untuk mengarah ke Sanur.
Teman-teman bisa naik taksi atau ojek yang ada di bandara. Bisa juga naik Uber, Gojek, Grab tetapi harus berjalan ke arah luar bandara karena transportasi online tidak boleh menjemput penumpang dari Ngurah Rai.
Sempat berhenti di Kemangi Resto yang ada di Jalan Bypass Ngurah Rai, kami tiba di Pelabuhan Sanur sekitar pukul 1 siang. Kapal yang akan kami naiki ke Nusa Lembongan bernama Rocky dengan harga tiket Rp100.000 per orang.
Berhati-hatilah dengan calo yang ada di sekitar Sanur karena mereka bisa menaikkan harga tiket hingga Rp350.000 per orang.
***
Kapal fiber yang kami naiki dihantam ombak yang lumayan saat menuju Nusa Lembongan. Guncangan kapal membuat perut terguncang-guncang juga dan Kak Pungky knocked out.
Perjalanan laut memang selalu ia hindari tetapi karena kepengen jalan ke Lembongan, muntah-muntah sedikit tidak apa ya, Kak?
Wajah Kak Pungky yang tadinya sedikit pucat karena mabuk laut langsung berubah menjadi sumringah ketika kami memasuki Tjendana Resort Nusa Lembongan Beach Club (namanya panjang amat ya?), tempat kami menginap beberapa hari ke depan.
“Waaaa….waaaaa….ada private pool-nya” pekik Kak Pungky saat roomboy membukakan pintu kamar kami. Saya juga nggak kalah histerisnya.
Maaf untuk kenorakan kami berdua, ya. Siapa sih yang nggak senang dikasih menginap di resort untuk honeymoon, ya kan? Kak Pungky pasti berharap suaminya yang menginap bareng sama dia, bukan saya. Hahaha…

Di hari pertama kami tiba di Nusa Lembongan, jadwal kami hanya greetings dinner bersama jajaran JNE Indonesia, teman-teman media dan blogger.
Dalam kesempatan itu, Pak Johari selaku Komisaris JNE yang turut serta bersama istri dan anak perempuannya, menyambut seluruh rombongan dengan ramah dan juga bercerita tentang 26 tahun tumbuh kembangnya JNE di Indonesia.
“Inovasi dan adaptasi adalah kunci terus berkembangnya JNE selama ini”, ujar beliau saat itu. Saya mengangguk setuju dengan apa yang beliau paparkan malam itu.
Saya turut mengagumi kinerja JNE yang selama 26 tahun ini merajut Indonesia, membantu menyalurkan barang dari satu tempat ke tempat lain. Connecting happiness. Thank you JNE!
Ke Nusa Lembongan Asyiknya Ke Mana ya?

Selain mendapatkan pertanyaan Nusa Lembongan itu ada di mana, pertanyaan yang sering saya dapat juga adalah tempat-tempat menarik apa saja yang bisa dikunjungi di sana.
Tentu dengan senang hati saya memberikan rekomendasi. Sayang karena keterbatasan waktu, tidak semua tempat kami kunjungi waktu itu. Okay here we go!
Let’s go Snorkeling!
Kalau ke Bali, nggak komplit kalau nggak main air, kan? Jadilah kami diajak snorkeling ke beberapa spot di sekitar Nusa Lembongan dan Nusa Penida.
Sayang sekali, spot andalan untuk snorkeling seperti Manta Point dan Buddha Underwater Statue tidak bisa kami sambangi karena ombak dan arus yang kuat sekali hari itu.
Padahal saya sudah membayangkan betapa asyiknya berenang bersama manta-manta (bukan mantan), the ocean dancer. See you next time dear Manta!
Masukkan dua tempat itu dalam bucketlist jika berkunjung ke Nusa Lembongan ya. Jika datang di pertengahan tahun saat cuaca sedang baik, pasti bisa bertemu dengan manta dan juga berenang melihat patung-patung yang ditenggelamkan ke laut, yaitu Buddha Statue point itu.
Jadilah kami dibawa ke spot lain yaitu “The Wall”di sekitaran Nusa Penida. Saya tadinya agak skeptis bahwa pemandangan lautnya akan bagus. Eh ternyata saya salah. Airnya biru jernih dan banyak sekali ikan karangnya, pertanda perairannya sehat.
Kapal-kapal di sana juga sudah terlatih untuk tidak buang jangkar ke laut karena akan merusak karang. Mereka sudah punya tali tambang yang diikatkan ke pelampung bulat/buoy, sehingga tak ada karang yang rusak.
Tapiiiiiii, saya sedih ketika melewati satu karang besar yang digores bentuk hati. Apa sih kerennya? Vandalisme itu nggak keren. Nggak keren sama sekali! Jangan ditiru ya teman-teman. Foto di dalam air bersama ikan-ikan dan karang yang sehat lebih keren kan?

Ketika Ombak Mengamuk di Devil’s Tears
Spot lain yang bisa teman-teman datangi ketika di Nusa Lembongan adalah Devil’s Tears. Dinamakan begitu karena sudah banyak sekali wisatawan yang meninggal di lokasi ini, terhempas dan terseret ombak ketika sedang asyik bersantai di tepian karang.
Oleh karena itu, dihimbau untuk tidak dekat dengan bibir karang. Saya benar-benar ngeri ketika melihat ombak besar menghantam karang dan cipratannya terasa meski kita sudah berdiri cukup jauh.
Paling asyik datang ke sini saat menjelang matahari terbenam. Jika posisi matahari pas, kita bisa mendapatkan foto sunset yang dramatis dengan deburan ombak yang super besar itu. Tapi sekali lagi, keselamatan diri adalah yang terpenting, jadi berhati-hati ya.
Santai Sore di Dream’s Beach Hut
Seorang teman merekomendasikan tempat ini karena pool-nya asyik buat bersantai sore sambil melihat matahari terbenam. Sayangnya sore itu senja sepertinya tidak akan ciamik karena langit berawan sehingga saya urung masuk ke dalam.
HTM untuk masuk ke dalam Dream’s Beach Hut adalah Rp50.000 per orang. Jadi, saya bersantai di Dream’s Beach saja dan puas-puasin main ayunan.



***
Untuk kuliner, tidak banyak pilihan di Nusa Lembongan. Teman saya Eaz, yang sudah dua tahun ini menetap di sana memberikan rekomendasi namanya ‘Nyoman’s Warung’. Tanya saja orang lokal pasti tahu lokasinya. Makanannya enak dan tidak terlalu mahal. Tentu saja highlights Nyoman’s Warung adalah ikan bakar dan sambalnya. Juwarak!
Jika teman-teman sudah ada di Nusa Lembongan, asyiknya sih keliling juga ke Nusa Ceningan dan Nusa Penida. Di Nusa Ceningan ada Blue Lagoon, di Nusa Penida ada banyaaaaak seperti yang aku ceritakan di sini.
Liburan 3 hari cukup kok buat mengunjungi semuanya. Ayo pilih-pilih tanggal mulai dari sekarang buat liburan ke Nusa Lembongan tahun depan ya.
Terima kasih buat JNE yang sudah ngajak kita jalan-jalan ke Nusa Lembongan ya! Semoga terus menginspirasi dan selalu terdepan di jasa pengiriman barang. Terima kasih sudah banyak membantu kami mengantarkan barang kepada orang-orang terkasih kami.

19 thoughts on “Asyiknya #JNENgajakJalan ke Nusa Lembongan!”
aku nginep situ juga bulan Desember tahun lalu 🙂
Harus diakui, guncangan kapal Fibernya emang bikin oleng hahahahah. Aku dulu pas ke Lembongan juga kerasa ombaknya. Jadi selama di kapal lebih banyak ngemil dan tiduran.
Teringat guncangan kapal fiber ketika ke Pulau Pari Kep.Seribu. Rasanya kayak terbang terus dihantam lagi dengan ombak, rasanya memang gak enak tapi seru kalau teriak-teriak.
Keren yah 3 Nusa ini, belum setenar dengan 3 Gili yah di Lombok. Dulu waktu di bali malah memilih nyebrang ke Gili trawangan.
jualjasamalang.com keren nget kk hehehehhe
wah ….. kok pada iklan semua ya komentarnya 🙂
Calo nya ganas di sanur, gw juga di tawarin 400 pp saat mau makan di makbeng tapi karena dah tau jadi beli tiket langsung di loket nya
Kita berdua sama aja Nas. Kalau kapal sudah goyang-goyang begitu lebih enak molooorrr xD
Terima kasih kakak 🙂
Hahaahahhaa itu serunya naik kapal fiber ya Bar. XD
Iya memang Nusa nusa nusa ini masih tergolong sepi dibandingkan gili-gili tapi sudah mulai rame, apalagi Nusa Penida tuh xD
Terima kasih kakak 🙂
Makasih kakak 🙂
Itulah Kak. Kayaknya aku bakal moderasi komentarnya nih 😉😉
Iya agak seram calo calo di Sanur itu KaCum. Sedih waktu ada temen yang kena calo. Mesake….
Whhaa seru bnget perjalanannyaa 😀
Itu yg di devils tears, spot utk fotografinya bagus,etapi rada2 screamy juga yak mbak 😀
Makasih Kak Khoirur sudah mampir ke blog ku ya. Hahahhaa iya seram banget di Devil's Tears, kudu hati-hati dan jangan terlalu dekat ke bibir tebing xD
Hiii.. Thanks for sharing! Aku mau tanya fokus ku teralihkan sm perlengkapan snorkling kamu yg serba biru itu, catchy bgt hehe boleh tau gak beli dimana dan range harga berapa? Makasih sebelumnya 🙂
Winnie or Satya ya enaknya aku panggilnya, sukaaa banget ama web kamu dan fotonya keren 😍😍😍 suka banget yang bawah laut, jadi inget ke tiga Nusa ini banyakan foto di HP temen ehh HP dia ilang 😂
Panggilnya Satsat atau Satya aja Kak Sari. Ahhh terima kasih banyaaak sudah mampir yaaa. Yah sayang sekali yaaaa. Itu artinya harus ke sana lagi Mba…
Hai terima kasih sudah mampir yaaaa. Untuk fin biru itu merk nya Cressi. Utk snorkel dan google nya merk Aqua Lung. Biasanya beli di pameran Deep & Extreme setiap tahunnya. Atau bisa beli online di alatselam.com 🙂 Semoga membantu ya….