Cerita Terbang dari Jakarta – Berlin Pakai Scoot Airline

Lampu temaram menerangi kabin pesawat dan saya sudah bersiap tidur dengan bantal leher ternyaman yang sudah menjadi teman jalan dua tahun terakhir.

Saya bersiap untuk menikmati tidur di dalam penerbangan panjang 12 jam dari Singapore ke Berlin, Jerman. Sebenarnya lebih dari 12 jam ya jika menghitung total waktu penerbangan dari Jakarta ke Singapore dulu sebelum berangkat ke Berlin. Enaknya, keberangkatannya tengah malam dan sampai di Berlin saat pagi hari. Jadi sepanjang penerbangan, saya berencana untuk tidur saja.

Namun, tiba-tiba hidung saya terkaget dengan bau menyengat luar biasa.

Bau.

Bau sikil (bau kaki).

Ternyata itu bau kaki Mbak bule yang duduk di sebelah saya yang baru saja membuka sepatunya. Saya tentu saja kaget dengan bau itu tapi saya juga nggak enak hati mau menegurnya. Saya sudah menutup hidung dengan selendang yang saya bawa tapi kok masih tembus baunya.

Saya coba alihkan pikiran ke yang lain dan saya ingat ada fasilitas wi-fi on board yang sudah dipesan sebelum berangkat. Saya aktifkan dan akhirnya merasa lebih baik ketika sudah bercerita kepada sahabat saya tentang kejadian itu melalui whatsapp. Ya tentu saja saya ditertawakan dan itu memang membuat saya tertawa juga. Hahahahaha.

Pada akhirnya saya memutuskan untuk tidur saja karena sudah sangat mengantuk sekali, sampai sudah tidak peduli lagi dengan bau kaki Mbak bule itu. Kasihan juga dia tertidur dengan mulut menganga, pulas sekali. Mungkin dia capek habis berjalan-jalan seharian atau mungkin bulanan (secara tampilan sih tampaknya sudah lama sekali dia berkelana).

Ya begitulah cerita lucu saat terbang bersama Scoot ke Berlin bulan Mei lalu. Saya sengaja pilih berangkat Mei dan pulang Juli agar bisa eksplorasi Eropa di musim panas, perjalanan yang paling seru di tahun 2019 ini untuk saya. Pas tahu ada penerbangan Scoot Jakarta – Berlin dengan harga tiket yang terjangkau, ya berangkatlah saya!

Penampakan kabin Scoot, Boeing 787 Dreamliner.

Sebelumnya, saya sudah pernah terbang dengan Scoot juga ke Sydney dan overall, pengalaman terbangnya menyenangkan. Ceritanya bisa dibaca di sini ya.

Dari Jakarta ke Singapore saya naik maskapai Scoot dengan Boeing A320 dan dari Singapore ke Berlin naik Boeing 787 Dreamliner.

Sesaat setelah tiba di Berlin, Jerman.

Saya senang betul naik pesawat Dreamliner ini karena memang didesain untuk penerbangan jarak jauh. Keunggulannya itu udara di kabin tingkat kelembabannya lebih tinggi jadi terasa lebih nyaman, kulit juga jadi nggak kering. Suara mesin pesawat hampir tidak terdengar, benar-benar halus jadi, ditambah dengan jendela pesawat yang bisa kita atur tingkat cahayanya, gelap atau terang, sesuai dengan kenyamanan kita. Jadi nggak berasa kayak terbang pakai LCC (Low Cost Carrier).

Jendelanya nggak ada penutupnya dan cuma ada tombol untuk mengatur redup atau terangnya jendela. Awesome!

Terbang 12 jam direct apa nggak bosan, Sat?

Kemarin itu sudah saya duga pertanyaan di atas pasti akan muncul ketika saya berbagi cerita soal penerbangan saya di Instastory (Instagram).

Saya sebenarnya senang aja long-haul flight karena sudah pasti kindle (untuk baca buku), laptop, headphone, neck pillow, nggak pernah ketinggalan untuk dibawa di tas saya. Jadi saat penerbangan jarak jauh, ya Kalau nggak baca buku, nonton Netflix yang sudah di-download, ya saya tidur.

Eh tapi kalau terbang pakai Scoot dan kalian ‘matgay’ (mati gaya) nggak tahu mau ngapain, ada opsi inflight entertainment service namanya ScooTV atau inflight wifi connectivity yang bisa disambungkan ke ponsel, laptop atau tablet kita. Beragam tawaran paketnya bisa teman-teman cek di sini ya. Oh iya, inflight magazine Scoot juga menarik untuk jadi teman baca selama penerbangan.

Rasa makanannya gimana?

Sama seperti LCC pada umumnya, meal on board itu bisa dipesan atau dibeli langsung saat penerbangan. Tapi enaknya preorder dulu di websitenya maksimal 72 jam sebelum penerbangan karena lebih hemat jatuhnya.

Ini menu makanan saya saat penerbangan Berlin – Singapore – Jakarta.

Ini beneran jujur lho ya, semua menu yang saya makan sewaktu terbang di Scoot rasanya enak karena kaya bumbu dan porsinya juga pas, nggak terlalu banyak dan nggak terlalu sedikit juga. Ada empat porsi makanan yang saya dapatkan di perjalanan Jakarta – Singapore – Berlin PP dan semuanya enak. Biasanya kan inflight meal penerbangan domestik kita itu ya biasa aja ya, nggak bikin berselera banget gimana gitu tapi yang Scoot ini beneran deh enak!

Legroom-nya lega nggak?

Karena tinggiku cuma 160cm, legroom-nya lega sekali untukku meski harus penerbangan direct jarak jauh. Namun buat yang tingginya lebih dari 180cm mungkin jadi terasa lebih sempit ya tapi tetap tergolong cukup lega untuk LCC. Kalau sudah terasa pegal biasanya aku jalan aja dulu di lorong pesawat, ke toilet meski kadang nggak mau buang air hahaha. Supaya nggak bengkak aja kakinya karena duduk terus kan.

Ini ketika penerbangan dari Singapore – Berlin.

Ini sewaktu penerbangan Berlin – SIngapore. Dapat extra leg room seat!

Nah, satu
tips dari aku, buat kalian yang memang mau memilih extra leg room, bisa ketika melakukan pemesanan. Memang untuk extra leg room ada biaya extranya juga. Bisa dicek ketika nanti kalian memesan mau di kursi yang mana ya.

Ini kursi extra leg-room yang paling enak untuk long haul flight. Bisa selonjoran!

Harga tiketnya Scoot murah nggak sih?

Ya kalau LCC pastinya murah ya namun Scoot juga menawarkan produk full-service. Scoot memberikan beberapa pilihan harga yaitu; Fly (tanpa bagasi dan makanan, tapi termasuk jatah bagasi kabin 10kg), FlyBag (tambahan jatah bagasi check-in 20 kg), dan FlyBagEat (tarif FlyBag dengan tambahan makanan). Tinggal disesuaikan dengan kebutuhan kamu.

Untuk Jakarta ke Berlin, harganya dimulai dari 3 jutaan saja lho. Jika ingin menghemat, bisa saja kamu tidak beli bagasi (kalau memang barang bawaan kamu sedikit) saat berangkat dan nanti baru beli bagasi saat perjalanan pulang. Tapi saya sih tetap beli bagasi karena membawa peralatan gunung yang lumayan berat, jadi nggak bisa cuma mengandalkan jatah bagasi kabin meski 10kg juga lumayan ya.

Saya juga tetap menyarankan kalian untuk order meal karena nggak mungkin kalian tahan nggak makan selama 12 jam penerbangan kan?

Saat ini Scoot sudah memiliki 15 pesawat Boeing 787 Dreamliners dan 23 Airbus 320 yang melayani Lebih dari 60 rute di 17 negara yang teman-teman bisa cek di sini. Pastinya akan terus bertambah nih dan rencananya Scoot akan membuka beberapa rute domestik di Indonesia juga tahun depan.

Oh iya, satu yang saya suka dari Scoot ini adalah layanan Scootitude-nya, para flight-attendant yang ceria dengan kostum modern bernuansa kuning dan hitam. Meski lelah karena long haul flight, begitu tiba di Berlin, semua awak kabin tetap menyapa penumpang dengan gembira dan mengucapkan terima kasih. Super friendly!

Jadi, bisa dibilang bahwa penerbanganku ke Berlin dari Jakarta dengan Scoot sangat-sangat menyenangkan apalagi karena Scootitude-nya. Suasanya penerbangan jadi menyenangkan sekali karena Jika butuh apa-apa mereka dengan sigap membantu ditambah senyuman manis.

Oke, sudah tiba di Berlin, saatnya untuk eksplorasi. Cerita pertamanya sudah bisa dibaca di sini ya!

Jadi, mungkin kalian bisa rencanain terbang hemat ke Berlin pakai Scoot Airline juga ya. Hahahaha.

Ini ada beberapa pilihan rute menarik dari Scoot, mungkin ada destinasi impian kalian di bawah ini? Semoga tercapai ya semuanya.

Happy flying with Scoot!

Cheers,

About the author

An adventurous girl from Indonesia. She loves to soaring the sky with gliders, dive into ocean, mountain hiking, rafting, caving, and so on.

Related Posts