Sehari di Bandung, Menikmati Festival Pesona Lokal Bumi Pasundan

4

Belum jam 6 pagi namun orang-orang sudah memadati area Gedung Sate Bandung. Berpakaian semarak lengkap dengan dandanan berwarna cerah memikat. Mulai dari anak TK yang masih terkantuk-kantuk memakai kostum sambil memegang tangan orang tuanya, hingga kakek-kakek veteran yang sedang bercanda dengan teman sejawatnya meski gigi tak lengkap lagi.

Naik-andong-bandung

Saya edarkan pandangan ke sekitaran. Mojang-mojang (gadis) elok rupa sibuk memegang ponselnya dan tak henti-hentinya berswafoto ria, kadang sendiri, kadang dengan teman-temannya. Dandanan meriah mereka tentu patut dapat ribuan likes di social media. Meski sudah cantik tanpa dandan, mereka berdandan lebih cantik lagi untuk mewarnai pawai karnaval pagi itu.

Putri-merak-bandung

Putri-bandung-lokal

Yap, mereka semua sedang bersiap-siap untuk mengikuti karnaval pawai budaya Festival Pesona Lokal yang merupakan kerja sama Adira Finance dan Kementerian Pariwisata Indonesia. Areal Gedung Sate memang pilihan pas untuk dijadikan lokasi pawai karena biasanya setiap hari Minggu, urang Bandung berjalan kaki di lapangan Sabuga bersama keluarga. Nah, kalau olahraga di pagi hari sambil disuguhkan tontonan karnaval pawai cantik pasti lebih menarik kan?

Setidaknya ada 5000 orang yang hadir dari 27 kota / kabupaten di Jawa Barat hari Minggu itu untuk menikmati festival. Masing-masing mengenakan kostum yang menunjukkan ciri khas daerahnya, misalkan tim Garut yang membuat kostum bertemakan domba (ingat domba Garut yang tersohor itu kan?), tim Sumedang dengan kostum kuda ronggeng-nya (kuda yang bisa joget itu lho). Tak ketinggalan pula penampilan arak-arakan Sisingaan dan Reak Bangbarongan.

Elang-bandung-lokal

Pernah nonton nggak semua pertunjukan kesenian yang saya sebutkan di atas? Kalau belum sayang sekali. Hahaha. Makanya saya senang betul kalau ada karnaval pawai budaya karena bisa lihat beragam kekayaan budaya daerah kita. Bisa terbengong-bengong kita dibuatnya dan tak berhenti berdecak kagum.

Saya sendiri tak henti-hentinya menekan tombol shutter kamera, mengabadikan semua pemandangan di sekitar. Kapan lagi coba saya bisa memotret seluruh pesona budaya Jawa Barat dalam satu hari? Ya kemarin itulah. Makanya tak mau sedikit pun lengah, jepret sana jepret sini. Agak sedikit kewalahan saat pawai karnaval sudah berjalan karena harus sedikit berdesak-desakan. Memotret dengan lensa fix manual dengan objek yang bergerak pun tidaklah mudah tapi jadi tantangan menarik buat saya. Pas dapat potret yang tajam, senang kali! Wuwuwuwuwuwu~

Dupa-bandung-lokal

Karnaval dimulai sekitar pukul setengah delapan. Total jarak rute pawainya hanya 2,8 kilometer saja saya ikut keliling satu putaran penuh. Hitung-hitung jalan sehat euy. Jalanan dipadati yang ikutan pawai-nya baik peserta ataupun penonton. Peserta pawai-nya semangat sekali joget 45, unjuk kehebatan daerahnya karena katanya yang performance-nya paling kece bakal dapat hadiah. Mantul! Mantap betul!

Kostum-pesona-bandung

Kostum-Ujung-Berung

Semarak tabuhan gendang dan denting angklung sepanjang pawai pun membikin saya memotret sambil ikut joget. Begitu pawai selesai kok saya rasanya sedih. Yaaah masih pengen joget soalnya. Hahaha. Andai saja jarak jalur pawainya lebih jauh. Eh tapi kasihan juga buat peserta yang pakai kostum berat-berat ya kalau jaraknya kejauhan.

Kostum-anak-bandung

Begitu pawai selesai, saya langsung ngacir ke area pameran UMKM. Ada 16 booth UMKM yang juga saling unjuk kualitas produknya. Ada jaket, sepatu, kerajinan tas. Termasuk sepatu dari kulit ceker ayam. Wow! Pernah dengar ada sepatu dari kulit ceker ayam? Hahahaha. Saya juga baru pertama kali dengar dan terbengong-bengong saat lihat hasil sepatunya sebagus itu. Nanti ada cerita khusus soal proses pembuatan sepatu kulit ceker ayam deh ya.

UMKM-Bandung

Saat lagi lihat-lihat hasil kerajinan, hidung saya membaui makanan lezat dengan bau beras kencur. Ternyata itu SEBLAK! Wowowowowowo. Di Festival Pesona Lokal ini juga ada lomba kreasi makanan tradisional dan seblak dipilih menjadi makanan yang harus dikreasikan.

Kuliner-Bandung

Macam-macam kreasi seblak seperti seblak mozzarella, seblak asin manis pedas, seblak daging kepiting, seblak abcdefg banyak variasinya akan di. Pas diicip-icip kok enak semua. Itu yang jadi jurinya pasti pusing lidahnya ya. Selain rasa, dinilai juga penampilan dari hidangannya dan semua juga jago menghias kreasi seblaknya jadi seperti makanan kelas bintang lima. Makin-makinlah pusing jurinya.

Selain pawai karnaval, pameran UMKM, lomba kreasi masakan tradisional, ada pula lomba mural. Nah ini juga pasti yang susah penjuriannya. Habisnya kan orang Bandung memang terkenal ‘nyeni’ dan kreatif banget. Para peserta lomba mural berjejer di tepi jalan, tepat di depan gedung sate, bekerja dalam tim untuk membuat mural terbaik yang bisa merepresantasikan Bandung seutuhnya. Meski sempat diguyur hujan siangnya, mural-muralnya tetap aman karena diberikan pelindung. Hujan reda, pengerjaan muralnya dilanjutkan lagi.

Mural-Bandung

Saya orang awam, jadi buat saya semua muralnya bagus, unik dan menarik. Setiap mural punya daya pikat masing-masing. Banyak yang menggambarkan Bandung dengan hal-hal ikonik seperti angklung, gedung sate, si cepot sampai Persib, semua yang dibanggakan Jawa Barat. Jawa Barat Kahiji!

Pemain-angklung

Hingga menjelang sore, lokasi festival juga masih ramai karena ada penampilan Zaskia Gotik yang ditunggu-tunggu peserta yang hadir. Para peserta ikut berdendang dan bergoyang bersama Zaskia yang terlihat sumringah di atas panggung.

Penyanyi-pesona-bandung
Photo Source : iNews.id

Saya membayangkan pastinya akan seru kalau pesta rakyat macam ini bisa diadakan di lebih banyak kota di Indonesia. Sejauh ini sih Festival Pesona Lokal di tahun 2018 akan diadakan di Bandung, Solo, Malang, Bali, Makassar, Pontianak, Medan, Palembang, Jakarta. Bandung menjadi pembuka rangkaian festival panjang ini.

Diharapkan dengan adanya Festival Pesona Lokal (FPL), kita makin mengenal ragam budaya daerah kita dan mempromosikan daerah kita sendiri. FPL ini sendiri adalah salah satu program Corporate Social Responsibilty atau CSR dari Adira Finance. Para BOC (Board Of Commisaries) Adira hadir meramaikan Festival Pesona Lokal Bandung. Mereka turut serta bergembira dalam festival pesona lokal yang pertama dan berharap 8 lokasi berikutnya tidak kalah serunya.

Oke, berikutnya kita ke mana?

Festival Pesona Lokal di Solo tanggal 9 September besok. Datang yuk di De Tjolomadoe ya! Sampai jumpaaaa di sana…

Cheers,
Sign Satya

About the author

An adventurous girl from Indonesia. She loves to soaring the sky with gliders, dive into ocean, mountain hiking, rafting, caving, and so on.

Related Posts