Rasanya sedikit aneh ketika saya menghabiskan akhir pekan di Jakarta, padahal biasanya saya selalu bepergian ke luar kota, minimal ke Bandung, untuk melepas penat setelah lima hari bekerja.
Namun, ajakan untuk berkumpul dengan teman-teman berat untuk ditolak dan akhirnya membuat saya tidak pergi ke luar kota. Kami janjian berkumpul di satu kedai yang ada di kawasan Kelapa Gading.
Meski jauh sekali dari Depok (naik kereta dari Depok ke Manggarai lalu naik Gojek dan Uber ke Kelapa Gading), saya tetap senang bisa berkumpul dengan teman-teman yang seru dan selalu bikin rindu. Hidup harus seimbang antara jalan-jalan dan kongkow bersama teman-teman, kan?
Tepat sekitar jam satu siang, saya dan Kak Linda tiba di Kedai Locale yang ada di ujung jalan Boulevard Kelapa Gading. Pilihan saya untuk memakai tank top hari itu tepat sekali karena panas teriknya Jakarta Utara luar biasa. Syukurlah begitu memasuki Kedai Locale, angin sejuk dari pendingin ruangan menyapa kulit. Nyess….Adem…
Suasana di dalam Kedai Locale temaram dengan interior yang minimalis. Saya menyukai mural yang ada di dinding bersanding dengan susunan bata merah yan apik. Meski Kedai Locale ini tidak terlalu luas, namun tetap terlihat nyaman dengan susunan rapi meja dan kursi.
Ternyata teman-teman yang lain sudah berkumpul di lantai 2 dan sedang menikmati makanan pembuka dari Kedai Locale. Ada Tape Goreng/Tape Roll dengan cocolan saus vanila, Keripik Ubi yang dipotong cukup tebal dan digoreng plain.
Bakwan Jagung dengan saus salsa, Chicken Wings Nusa Dua (bumbu Bali) yang disajikan dengan tusuk lidi seperti sate, Keripik Ubi pedas (meski kurang pedas buat saya).
Juga ada Tape Bakar yang diberi topping keju parut dan meses. Siapa sangka tape bisa dikreasikan jadi sekeren ini. Ini namanya kreasi unik kuliner tradisional.
Baru nyoba cemilan saja, saya hampir kekenyangan. Lupa kalau harus menyisakan banyak ruang di perut untuk menyantap makanan utama dan juga hidangan penutup.

Hidangan pembuka favorit saya adalah Tape Roll yang dicocol ke saus vanilla yang rasa manisnya pas. Selain itu saya juga suka Chicken Wing Nusa Dua yang dilumuri bumbu kencur. Meski tampilannya berwarna merah karena berlumur cabai, rasanya tidak terlalu pedas dan wangi rempahnya menambah selera.
Sambil menunggu hidangan utama disajikan, saya memesan Es Cendol Latte yang segarrrrr banget untuk menghilangkan dahaga. Cocok sekali untuk udara Kelapa Gading yang panas.
Saya terkejut dengan rasanya Cendol Latte yang enak sekali. Ternyata terbuat dari racikan teh, susu, santan, dan cendol. Jadi kayak minum teh Tarik yang diberi cendol hijau.
Beberapa teman lain memesan Ice Lychee Tea, Es Beras Kencur, Kunyit Asam Soda, Milky Ginger Tea dan kopi.

Kedai Locale ini salah satu kedai yang menyajikan kopi lokal yang enak lho. Jika memilih duduk di lantai 2, kita bisa melihat sendiri proses pembuatan kopi oleh barista di dapur terbukanya.
Ada beragam kopi nusantara yang bisa kita nikmati seperti Kopi Kintamani, Aceh Gayo, Malabar dan Toraja. Katanya, Aceh Gayo adalah kopi favorit di Kedai Locale dan saya pun memilih itu.


Saya memesan Sop Iga untuk santapan makan siang di Kedai Locale. Pesanan saya datang dan dihidangkan memakai sterno stove untuk menjaga sup agar tetap hangat dan lezat untuk disantap. Tak lupa saya mengucurkan perasan jeruk nipis dan sambal ke dalam sop saya untuk menambah cita rasa.
Dari suapan pertama saya sudah suka. Jujur, suka banget. Daging iga nya benar-benar lembut, empuk dikunyah. Kuahnya pun segar dengan irisan tomat dan daun sup. Kekurangan menu ini cuma satu. Kurang banyak. Hehehehe…

Sambalnya juga terasa kurang pedas buat saya. Ketika saya ngobrol dengan waitress Kedai Locale, dia bilang kalau mau minta tambahan sambal bilang saja langsung ketika memesan. Kalau mau dibikin pedas banget ya bisa asal siap-siap kebakaran saja.
Saya juga sempat mencicipi beberapa menu yang dipesan teman-teman yang lain seperti pecel, sop buntut, nasi gedeg (iya namanya nasi gedeg), soto betawi.
Sesuai dengan namanya, Kedai Locale ini memang menjadikan hidangan tradisional nusantara sebagai signature mereka. Jadi kalau mau cari pizza, fettuccini, pasta, steak ya jangan ke sini. Hihihi…

Selain menu yang saya coba tadi, masih ada beberapa menu lainnya yang tak kalah lezat seperti Nasi Goreng Oncom, Tahu Bakar Petis, Nasi Campur, Nasi Bogana, Exotic Kemangi Chicken, dll.
Banyak yang bilang kalau makanan tradisional Indonesia kalau masuk restoran jadi mahal. Di Kedai Locale, harganya masih sangat bersahabat di kantong. Untuk menu-menu yang ada di Kedai Locale berkisar Rp10.000,00-Rp80.000,00 per porsinya. Tuh, masih oke kan harganya?
Apalagi sekarang lagi ada promo diskon 30% untuk semua menu makanan dan minuman di Kedai Locale. Kurang sedap apa coba?
Kedai Locale ini ada di dua lokasi, satu di Rawamangun dan satu di Kelapa Gading. Saya dan teman-teman mengunjungi kedai di Kelapa Gading, yang paling baru.
Kedai Locale
Alamat: Jalan Boulevard Raya RA1 no. 11, Kelapa Gading. Telepon: 021 – 4504505
Terima kasih ya Kak Rere, Kak Vira, Mas Diyan, Kak Linda, Kak Eka, Koko Timo. Jadi, kapan kita makan dan ngopi-ngopi di Kedai Locale lagi?
7 thoughts on “Kedai Locale, Kreasi Unik Kuliner Tradisional”
Kedai Locale dengan menu Indonesia banget. Semua tampak enak Winnie. Lah yang bikin saya pengen banget cendol latte itu. Pasti gurih,legit, dan segar
Sebagai penggemar makanan Indonesia kudu nyobain menu-menu di Kedai Locale ini Mbak Evi. Hehehe… Iya Cendol Latte nya segerrrrrrr banget! ❤️
menyenangkan sekali tulisanya kak, jadi pengen coba makan makan di sana.
menyenangkan sekali tulisanya kak, jadi pengen coba makan makan di sana.
Sop Iga nya menggoda.. Kirim kakak
Waaaah makasih ya Kang Asep. Cobainnnnn aja 😉
Hahahaha yukkk Mon kalau main ke Jakarta kita makan ke sini 😉