Kopi Nikmat di Kopi Nikmat Singkawang

Toko-Kopi-Nikmat

Nikmat yang nikmat. Double nikmatnya! Itu yang saya rasakan ketika bertandang ke warung kopi tertua di Singkawang, Toko Kopi Nikmat.

Gelak tawa terdengar menggelegar oleh pengunjung yang memenuhi kedai begitu saya memasuki warung kopi. Kebanyakan mereka memang sudah berumur. Mungkin sedang reunian atau kumpul arisan.

Pemandangan yang sangat menyenangkan buat saya karena melihat interaksi dan raut wajah bahagia di kedai kopi. Seruput kopi lalu tertawa lagi.

Berbeda sekali dengan kondisi di kota besar dimana orang-orang ngopi hanya untuk WiFi, sibuk sendiri.

Indoor-Toko-Kopi-Nikmat

Kedai Kopi Nikmat menyajikan kopi yang nikmat, sama seperti nama kedainya. Kedai ini sudah ada sejak tahun 1930, sejak zaman Belanda masih menjajah Indonesia. Kini yang mengurus adalah generasi ketiga.

Bertempat di kawasan kota, tepatnya di Jalan Diponegoro, Kedai Kopi Nikmat tidak pernah sepi pembeli. Setiap wisatawan yang bertandang ke Singkawang pasti direkomendasikan untuk mencoba kopi atau teh di Kedai Kopi Nikmat.

Ya, menu andalan mereka adalah Kopi Hitam, Kopi Susu, Teh Susu, Teh Telor. Cangkir-cangkir kopi terus diisi hari itu karena banyaknya pembeli. Satu hari sebelum perayaan Cap Go Meh, Singkawang dipenuhi wisatawan dan perantau yang pulang kampung.

Dengan cekatan, seorang wanita menciduk air mendidih dan memasukkannya ke dalam teko tinggi berwarna emas. Disendokkannya kopi ke cangkir berwarna putih lalu disiramkannya air panas dengan gaya orang yang sedang membuat teh tarik, tinggi sekali.

Barista-Toko-Kopi-Nikmat

Meracik-Kopi-Nikmat

Selesai meracik beberapa gelas kopi, ditaruhnya di atas nampan dan menyuruh seorang perempuan untuk mengantarkan kopi ke meja tamu. Dia menyeka keringat di dahi. Cantik sekali Tante ini, pikirku.

Ternyata, Tante itu adalah pemilik Kedai Kopi Nikmat. Alang, biasa dia dipanggil. Di Singkawang, masih sangat lumrah memanggil orang dengan nama Tionghoa-nya.

Meski memiliki beberapa pegawai, Tante Alang meracik sendiri kopinya. Apakah itu kunci dari nikmatnya kopi yang disajikan di Kopi Nikmat? Hanya akan terasa nikmatnya jika diracik oleh keluarga Alang sendiri? Entahlah. Mungkin saja kan.

Satu yang menarik perhatian saya adalah lemari kayu yang berisikan kue-kue buatan Kedai Kopi Nikmat. Lemari antik itu sudah ada sejak pertama kali kedai kopi Nikmat dibuka.

Etalase-Jajanan-Kopi-Nikmat
“Sudah banyak yang nawar itu lemari tapi tidak saya kasih” ujar Tante Alang.

Memang, lemari kayu itu sudah menjadi ciri khas Kedai Kopi Nikmat. Kue-kue yang dipajang di dalam lemari itu makin terlihat menarik. Saya mencomot beberapa jenis kue seperti kue bolu, kue soes, pie telur (sumpah yang ini enak parah, sampai nambah), risoles, dan masih banyak kue lainnya.

Saya mencicipi seluruh jenis minuman yang ditawarkan Kedai Kopi Nikmat. Pertama saya menyesap kopi susu, dilanjut kopi hitam dan teh telur sebagai penutupnya. Ah, saya juga minum telur ayam kampung setengah matang.

Kopi Susu di Toko Kopi Nikmat

Dua Cangkir Kopi Nikmat

Telur Setengah Matang

Secangkir kopi hitam dihargai Rp 8.000,- ; kopi susu Rp 12.000,- dan teh telur Rp 15.000,-. Sedangkan semua kue-kue dihargai Rp 5.000,- per bijinya. Harga yang sangat bersahabat di kantong kan?

Untuk biji kopinya, mereka mendatangkannya dari Jawa dan Sumatera namun diolah dan dipanggang lagi sehingga rasanya berbeda. Resep keluarga. Itulah yang membuat kopi yang disajikan Kedai Kopi Nikmat berbeda dengan kedai kopi lainnya di Singkawang.

Cerek Kopi Kuningan

Saat saya sendirian menyesap kopi (teman-teman saya pulang duluan), duduklah seorang Bapak tua di dekat saya. Bapak itu memesan kopi hitam yang tidak disaring. Lebih enak katanya.

Para lansia penikmat kopi

Kami bercakap-cakap dan si Bapak bercerita tentang kehidupan kota Singkawang yang tidak banyak berubah kecuali satu mall besar yang belum sampai setahun dibangun di sana. Dia lebih menyukai suasana kota yang tenang.

“Janganlah sampai kedai kopi ini tutup. Dari muda sudah terbiasa minum kopi di sini. Aneh rasanya kalau sudah tidak ada lagi”, ujarnya terkekeh.

Memang santer terdengar kabar bahwa Kedai Kopi Nikmat ini akan tutup jika tidak ada yang meneruskan. Anak-anak Tante Alang sudah merantau dan hanya sesekali pulang ke Singkawang.

Ah, semoga jangan jadi ditutup. Kan saya mau kembali kesana lagi. Kalian juga kan?

Kedai Kopi Nikmat ini setiap hari buka dari jam 06.00 – 15.00 WIB. Karena saya datang satu hari sebelum perayaan Cap Go Meh, mereka buka sampai jam 22.00. Beberapa meja dan kursi sengaja dipindahkan agar muat untuk menaruh keyboard. Mereka ingin bernyanyi sepuasnya malam itu. Saya
diundang untuk menyumbangkan satu lagu tapi malu. Hahahaha

Organ Tunggal di kedai kopi

Mampirlah ke kedai kopi ini jika teman-teman pergi ke Singkawang ya.

***

[gdlr_widget_box background=”#ffeff0″ color=”#22292f” ]

Perjalanan ini adalah undangan dari Kementerian Pariwisata Indonesia dalam rangkaian Pesona Singkawang. Saya dan teman-teman travel blogger mengeksplor beberapa tempat wisata di Singkawang. Harga yang tertera adalah saat kunjungan Febuari 2016.

#PesonaSingkawang #PesonaPontianak #PesonaIndonesia

[/gdlr_widget_box]

Satya Winnie - Travel Blogger

Satya Winnie, an adventurous girl from Indonesia. She loves to soaring the sky with gliders, dive into ocean, mountain hiking, rafting, caving, and so on. But, her favourite things are explore culture, capture moments and share the stories.

So, welcome and please enjoy her travel journal and let’s become a responsible traveler.

9 thoughts on “Kopi Nikmat di Kopi Nikmat Singkawang”

  1. Menggiurkan banget kopi dan (tentunya) kue-kuenya. Kaya di rumah ya. Beli jajanan pagi, lalu dinikmatin pake secangkir kopi. Otentik. Jadi penasaran.

  2. Iya, itu yang berbeda antara budaya ngopi di jakarta dan daerah. di daerah ngopi dalam artian minum kopi sambil ngobrol ringan, bersahaja, mempererat kekerabatan. Kalau di jakarta ngopi berarti minum kopi sambil main gadget masing2. Waktu aku ke belitung juga begitu, ngopi terasa banget keakrabannya.

  3. @Akbar Enak Bar. Tapi buat yang gak suka telur mentah pasti agak enek sama rasanya. Hehehe. Kamu kudu cobain kalau ke sana ya 😉

  4. @Iyos Iya Mas Iyos. Semua kuenya menggiurkan dan nganenin. Cicipilah kalau berkunjung ke Singkawang ya 😉

  5. @Ochoy Hahahaha kamu kan kerja ya waktu itu ya. Iya, berarti itu kode keras supaya Ochoy balik ke sana lagi toh 🙂

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top