Saya ingat betul tahun lalu saya traveling bersama teman-teman ke Pahawang, Lampung dan saya sudah menyiapkan bikini favorit untuk nyemplung ke laut. Tetapi begitu semuanya sudah bersiap untuk nyemplung, saya jadi ragu mau pakai bikini saja atau pakai celana pendek, tapi nggak bawa celana pendeknya. Ketika teman-teman yang lain sudah nyemplung duluan, saya dan Kak Ai masih tinggal di atas kapal.
“Kak Ai, kalau aku pakai bikini gini doang, gimana gitu nggak sih?” tanya saya.
“Kalau kamu nggak pede, pakai celana pendek aku aja Sat”, ujar Kak Ai sambil mengeluarkan celana pendek berwarna merah dan menyodorkannya kepada saya.
Lalu, kami jadi membahas pemakaian bikini. Kak Ai dengan gamblang bilang ya kalau bikini dipakainya sesuai tempat (di kolam, pantai, danau, laut) ya sah sah aja, nggak bikin malu. Kecuali kalau dipakainya ke pasar atau ke mall ya kan?
Sebenarnya masalah utamanya bukan karena saya malu memakai bawahan bikini yang potongannya terlihat seperti pakaian dalam. Melainkan karena perbedaan warna kulit paha dan bagian selangkangan. Sama seperti kebanyakan perempuan Indonesia lainnya, warna kulit bagian selangkangan (miss V) lebih gelap dibandingkan bagian paha atau bagian dalam lengan. Padahal sama-sama tertutup sehari-harinya tapi kok warnanya beda.
Ternyata penyebabnya beragam. Selain karena pigmen warna kulit wanita Indonesia yang berbeda, kebiasaan kita memakai celana ketat dan berbahan kasar, ditambah lagi dengan pemakaian pembalut yang jika bergesek dengan kulit, juga bisa menyebabkan warna kulit di area itu jadi lebih gelap. Oleh karena itu semua perempuan disarankan untuk memilih pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun untuk menjaga sirkulasi udara di bagian kewanitaan tetap baik, tidak lembab, terhindar dari ruam kulit sampai infeksi jamur.
Sebagai perempuan yang aktif melakukan perjalanan dan olahraga berbau petualangan, saya menjadi sangat peka dengan daerah kewanitaan saya. Setiap akan bepergian, yang menjadi pertimbangan saya adalah mau bawa berapa buah daleman? Karena seringnya memakai ransel yang berukuran sedang, saya lebih sering mengurangi beban pakaian dibandingkan pakaian dalam. Nggak apa-apa baju gak diganti berhari-hari, tapi daleman wajib ganti. Selain dalaman, untuk menjaga bagian bawah saya, Lactacyd juga tidak pernah ketinggalan, pembersih kewanitaan andalan!
Kebanyakan perempuan Indonesia sepertinya lebih peduli tentang penampilan wajah, gimana supaya tetap cerah, bersih, tidak ada kerutan dan tetap kenyal. Ya tak ada salahnya sih karena wajah menjadi kunci impresi pertama orang-orang ketika bertemu kita. Tapi, menjaga daerah kewanitaan juga sama pentingnya. Kan nanti bakal ada first impression sama (calon) suami ya.
Meski saya belum menikah, tetapi saya juga sering berdiskusi dengan beberapa teman yang sudah menikah. Topiknya adalah bagaimana menjaga daerah kewanitaan agar suami makin sayang, makin betah. Ada yang berbagi tempat-tempat perawatan khusus daerah kewanitaan agar putih, bersih, wangi. Harga perawatannya yang tidak murah kadang membuat saya berpikir daripada pergi ke salon-salon itu, mending uangnya dipakai untuk traveling. Ya mungkin saya berpikir begitu karena belum bersuami. Bisa saja setelah menikah, pemikiran saya berubah.
Saya sendiri sudah memilih Lactacyd sebagai pembersih kewanitaan saya sejak beberapa tahun lalu. Dulu saya ingat sekali termangu cukup lama di depan etalase supermarket ketika akan memilih produk pembersih kewanitaan. Saya perhatikan bahan-bahan yang terkandung di dalamnya. Begitu melihat Lactacyd mengandung bahan susu (lacto) lembut dan asam laktat yang pH nya seimbang, langsung saya taruh di keranjang belanja. Langsung suka karena saya percaya kandungan susu baik untuk kulit. Pemikirannya memang sesederhana itu saja.
Barulah beberapa bulan lalu, saya menemukan Lactacyd White Intimate di supermarket. Di botolnya tertulis, mengandung bahan susu, bengkoang dan algowhite yang berkhasiat mencerahkan warna kulit sekitar daerah kewanitaan dalam 4 minggu. Wah, pas banget. Ini dia yang saya cari. Pertengahan tahun ini saya sudah punya jadwal untuk traveling ke pulau-pulau. Saatnya koleksi bikini lucu dikeluarkan lagi. Saya ingin tahu apa benar dengan memakai Lactacyd White Intimate, saya jadi percaya diri untuk pakai bikini two pieces tanpa celana pendek lagi.
Lactacyd ini karena terbuat dari bahan susu, warna gel-nya putih susu agak bening. Cukup sedikit saja dituang di tangan, dicampur air hingga berbusa, lalu diusap lembut ke Miss V. Wanginya lembut tidak menusuk hidung dan tidak perih di kulit. Sejauh ini saya merasa nyaman menggunakan Lactacyd. Jika teman-teman ada yang merasa aneh saat pemakaian (misalkan ada iritasi), boleh langsung menghubungi via email ke [email protected] / telp 021-47899817.
Dan ternyataaaaaaa…
Setelah sebulan lebih pemakaian Lactacyd White Intimate di saat mandi pagi dan mandi sore, saya melihat area selangkangan saya sudah lebih cerah dari sebelumnya. ( Bukti fotonya tentu tidak bisa dipampang di sini. Kalau dipampang, yang ada blog saya di banned selamanya. Hehehehe :p )
Saya senang menggunakannya setiap hari karena sudah dermatologically tested kok, alias sudah teruji secara klinis oleh dokter kulit. Sanofi Group Indonesia, perusahaan pelayanan kesehatan terpercaya selama 50 tahun, sudah mengadakan penelitian tentang Lactacyd White Intimate pada September – Oktober 2011 silam terhadap 200 wanita di Asia. Hasilnya? 67% wanita mengakui daerah kewanitaan mereka lebih cerah dalam waktu 4 minggu penggunaan. Selain mereka, saya juga termasuk di golongan yang mengakui khasiat Lactacyd White Intimate ini.
Lactacyd White Intimate tersedia dalam dua ukuran yaitu 60 ml dan 150 ml. Harganya juga cukup terjangkau, Rp 26.000,- an untuk ukuran 60 ml Rp 48.000,- an untuk ukuran 150 ml. Saya sih paling suka pakai yang ukuran 60 ml karena praktis untuk dibawa traveling kemana-mana.
Jadi, kenapa saya merekomendasikan Lactacyd White Intimate?
Karena semua perempuan harus tahu bahwa daerah kewanitaan kita perlu dijaga dengan baik. “Aset” lho itu. Meski belum menikah, menjaga daerah kewanitaan itu harus.
Lactacyd sudah dipercaya selama 30 tahun untuk menjadi sahabat setiap wanita dan direkomendasikan oleh banyak dokter kulit.
Lactacyd White Intimate terbuat dari bahan dasar ekstrak susu nan lembut, Actipone-B dari bengkoang, Algowhite dari alga laut, dan asam laktat yang baik untuk menjaga keseimbangan pH di daerah kewanitaan. Tidak berbau menyengat dan kulit terasa lembut setelah pemakaian.
Terbukti secara klinis (dermatologically tested) jadi bisa digunakan setiap hari. Lactacyd juga diproduksi di di pabrik yang memenuhi standar global Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB).
Selain poin-poin di atas, saya juga merasa bahwa percaya diri saya meningkat untuk pakai bikini two pieces. Alasan saja sih sebenarnya supaya bisa beli bikini baru. Hehehehe. Yang jelas saya senang karena bisa dapat dua keuntungan memakai Lactacyd White Intimate. Miss V selalu bersih dan sehat plus makin percaya diri kalau traveling ke pantai (apalagi pas pakai bikini).
Sooooooo, let’s go to the beach, beach, beach~#ProvenSelfV
Beberapa tips untuk menjaga daerah kewanitaan selalu bersih :
Pakai pakaian dalam yang berbahan katun agar sirkulasi udara baik dan bisa menyerap keringat.
Saya sendiri terbiasa untuk tidur malam tidak menggunakan pakaian dalam untuk memberi kesempatan pada tubuh saya lebih rileks dan bebas.
Mengganti pembalut tidak hanya saat berasa sudah penuh, tetapi 4 jam sekali. Hati-hati jika tidak diganti, bakteri jahat bisa berkembang di bawah sana lho.
Membersihkan daerah kewanitaan saat mandi dua kali sehari dengan menggunakan Lactacyd White Intimate. Cukup keluarkan sedikit isinya dari tube, campurkan denan air, gosok hingga berbusa lalu usap dengan lembut ke daerah kewanitaan. Bilas dengan air bersih.
Jika saya traveling ke daerah yang susah air bersih dan langka toilet (apalagi di gunung ya), saya pakai Lactacyd Tissue karena lebih praktis.
Semoga infonya berguna untuk semua wanita dimanapun kalian berada. Dan, ngomongin kesehatan kelamin itu bukan sesuatu yang tabu lho. Jika memang baik manfaatnya, tak ada salahnya berbagi cerita kan?
Tulisan ini diikutkan dalam Blog Competition #ProvenSelfV yang diadakan Lactacyd ID.