Liang Bua, Asal Muasal ‘Hobbit’ Flores

“Eh berhenti dulu. Barusan ada warga yang kasih tahu kalau ada keturunan manusia kecil Flores di warung itu” kata Mas Tony lewat HT. Rombongan kami berhenti dulu dan menghampiri orang yang dimaksud.

Saya yang ada di mobil paling belakang turun dan melihat seorang bapak bertubuh kecil memakai kemeja berwarna biru muda, sarung berwarna merah muda dan topi peci bermotif tenun Manggarai di kejauhan.

Sepertinya beliaulah yang dimaksud sebagai keturunan manusia kecil Flores, manusia purba yang  bernama latin ‘Homo Floresiensis’. Saya lalu mengetahui nama Bapak itu adalah Victor Darung.

Victor Darung

Saya pribadi percaya dan tidak percaya jika memang keturunan manusia kecil dari Flores masih eksis di zaman  sekarang. Bisa saja memang Bapak Victor itu bertubuh pendek karena Dwarfisme. Dwarfisme adalah kondisi yang disebabkan faktor genetik atau kondisi medis. Saya mengetahuinya dari sumber ini.

Entahlah. Dikarenakan Bapak Victor itu tinggal di Desa Liangbua, tempat fosil manusia kecil dari Flores ditemukan, orang-orang beranggapan bahwa Bapak itu masih merupakan keturunan langsung. Hmm. Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian percaya?

Satya & Victor Darung

Kenapa disebut Hobbit dari Flores?

Pernah menonton Lord of The Rings atau The Hobbit? Dalam film yang disadur dari novel karangan J.R.R Tolkien itu, karakter Bilbo Baggins adalah gambaran dari manusia kerdil atau yang biasa disebut ‘Hobbit’.

Para arkeolog dari Belanda sudah meneliti Liang Bua untuk mengetahui asal muasal manusia kerdil Flores ini sejak sekitar tahun 1930an. Namun ada juga yang mengatakan penelitian pertama diprakarsai oleh Pastor Verhoeven pada tahun 1958.

Ditemukanlah kerangka seperti manusia namun berukuran lebih kecil dari manusia pada umumnya. Selain itu, ada kerangka gajah purba, biawak, komodo dan tikus besar.

Bahkan saya juga sempat membaca satu artikel yang membahas tentang ditemukannya fosil yang membingungkan yaitu burung bangau raksasa atau ‘marabou’ yang memiliki tinggi 170-180 sentimeter dengan bobot 16 kilogram. Wow, besar sekali ya!

Sebenarnya yang membuat bingung adalah bagaimana bisa burung yang tempat asalnya di Afrika ini, bisa sampai di Flores dan hidup bersama manusia kecil di Liang Bua. Mereka berpindah jauh sekali sedangkan mereka bukan tipe burung yang mampu terbang jauh. Yaah, memang aneh.

Kerangka Hobbit

Saya sempat bingung bagaimana bisa manusia kecil setinggi 100 cm dengan bobot tubuh sekitar 25 kilogram, hidup bersama dengan binatang-binatang berukuran raksasa. Mulai dari tikus hutan yang panjangnya 40 sentimeter,  komodo, stegodon (gajah purba) dan burung raksasa ‘marabou’. Keren betul si Hobbit dari Flores ini. Berbadan kecil tapi punya ‘peliharaan’ raksasa semua, berkali-kali lipat ukuran tubuhnya.

Gerbang Liang Bua

“Liang Bua” atau lubang sejuk dalam Bahasa Manggarai diyakini sebagai tempat tinggal manusia kerdil Flores. Guanya cukup besar dengan panjang 50 meter, lebar 40 meter dan tinggi 25 meter. Karena chamber/ruang guanya cukup luas, Liang Bua ini dulu sempat dimanfaatkan jadi tempat ibadah dan sekolah.

Tidak ada apa pun yang menjadi peninggalan dari hobbit Flores ini di dinding-dinding gua seperti cap tangan atau gambar. Jadi benar-benar hanya gua.

Fosil manusia kerdil yang ada di Liang Bua ditemukan di kedalaman sekitar 5 meter dan fosil binatang di kedalaman sekitar 10 meter. Beberapa bagian disimpan di Museum Liang Bua yang terletak tidak jauh dari Liang Bua-nya dan sebagian lagi ada di Belanda dan Australia.

Etalase Liang Bua

Untuk mencapai tempat ini, kita harus berkendara sekitar 40 menit dari pusat Kota Ruteng ke arah utara, menuju Desa Liang Bua. Jalanannya beraspal namun sesekali bertemu dengan jalan rusak berbatu.

Syukurnya sih kemarin ke sana naik Daihatsu Terios. Mau jalan serusak apa, berada di dalamnya tetap nyaman.

Sawah Liang Bua Terios Liang Bua Satya Liang Bua

Perjalanan ini merupakan undangan sponsor dari Daihatsu Indonesia untuk mengikuti perjalanan tahunan bertajuk Terios 7 Wonders dalam rangka Tour de Flores. Sila baca seluruh cerita perjalanan “Terios 7 Wonders”.

About the author

An adventurous girl from Indonesia. She loves to soaring the sky with gliders, dive into ocean, mountain hiking, rafting, caving, and so on.

Related Posts