Malah Dicubo, Cita Rasa Minang Terbaik di Bandung

Siang itu lidah saya benar-benar ingin mencicipi bumbu masakan Minang. Maka meluncurlah saya dan Janatan ke arah Stasiun Hall Bandung, tepatnya ke bagian belakang. Tujuan kami cuma satu, Rumah Makan Malah Dicubo yang tersohor itu.

Meski jam sudah menunjukkan hampir pukul tiga, RM Malah Dicubo masih saja dipadati oleh orang-orang yang dengan bersemangat melahap makanan yang terhidang di piringnya.

Bapak-bapak berseragam PT. KAI juga terlihat membuka kancing atas kemejanya dan tak henti-henti mengusap peluh. Melihatnya membuat saya makin lapar dan membayangkan sepiring nasi padang menelusur masuk dari kerongkongan hingga ke lambung.

Janatan

Tiba giliran saya untuk memesan. Dendeng Batokok Lado Ijo, Dendeng Batokok Lado Merah, Telur Dadar, Perkedel dan Kerupuk Kulit yang disiram kuah gulai. Tak lupa Es Cincau Timun Serut dan Teh Talua (Teh Telur).

Liur saya menetes begitu melihat semua menu tadi terhidang di depan mata. Basuh tangan di mangkuk kobokan dan bersiap untuk bersantap siang.

Begitu saya mencoba dendeng batokok lado ijo, saya senang karena sesuai dengan food review-nya. Dagingnya empuk dan wangi. Sambal lado ijo-nya juga enak!

Dendeng Lado Ijo Telur Dadar

Kalau Teteh Nita Sellya katanya lebih senang Dendeng Batokok Lado Merah-nya. Ah, yang itu memang nggak kalah enak!

Saking enaknya, Janatan sampai tambah 2,5 piring. Laper apa doyan Bang?

Dendeng Batokok Lado Ijo yang dijual di Malah Dicubo memang sedikit berbeda dengan rumah makan padang lainnya. Dendeng ini awalnya merupakan menu coba-coba sang empunya, Uni Hajah Murni.

Rumah Makan Dicubo RM Malah Dicubo

Saya beruntung bisa berbincang dengan beliau langsung di Rumah Makannya. Berawal ketika saya sedang berbincang dengan Uda Rudi, anak sang pemilik sekaligus yang mengurusi penjualan dan kasir Malah Dicubo, mengatakan saya bisa berbincang dengan Ibunya yang kebetulan sedang ada di sana.

Kasir

Dengan senyum yang ramah, Uni Murni berbagi kisah awal mula mendirikan RM Malah Dicubo.

“Awalnya karena ketidaksengajaan sewaktu berlibur ke Bandung untuk bertemu sanak saudara di sini”, kata Uni Murni membuka pembicaraan.

Aslinya, Uni Murni tinggal di Payakumbuh bersama sang suami, H. Murzal Yun. Satu ketika, mereka berlibur ke Bandung dan terbersit membuka usaha RM Padang di kawasan stasiun Bandung.

Rencana itu agak gamblang terasa karena Pak Murzal belum pensiun waktu itu, masih ada 7 tahun lagi hingga masanya tiba. Namun, bekerja di perusahaan semen terasa kurang cukup untuk tabungan di masa tua.

Satya dan Ibu

Setelah melalui pertimbangan yang panjang, Pak Murzal dan Uni Murni akhirnya memutuskan untuk pensiun muda pada tahun 1995 dan pindah ke Bandung bersama keluarganya.

Lalu, asal-usul nama ‘Malah Dicubo’ itu dari mana?

Ternyata ‘Malah’ itu adalah singkatan dari ‘Marilah’ (dibacanya Malah). Sebenarnya karena waktu pertama kali mendirikan RM Padang itu sekedar coba-coba, makanya namanya Marilah Dicoba. Hooh, kalau ngak dicoba nggak tahu akan berhasil atau tidak kan?

Padahal awalnya saya mengira ‘Malah Dicubo’ itu artinya ‘Malah Dicoba’. Hahahaha…

Menu andalan dari Uni Murni memang dendeng batokok yang sudah menjadi resep keluarga turun temurun. Dendeng Batokok ini terbuat dari daging sapi yang diiris tipis, lalu dipukul-pukul (ditokok) supaya lunak dan empuk, disajikan dengan bumbu lado ijo atau lado merah.

Etalase Makanan

“Kata orang-orang yang makan di sini, itu menu yang paling enak. Banyak pegawai KAI sini yang dari bujang sampai berkeluarga makan di sini terus karena rindu dendeng batokok”, kata Uni Murni sambil sedikit terkekeh.

Ya, setelah Bapak-bapak KAI, saya masuk ke dalam daftar pengunjung tetap RM Malah Dicubo. Habisnya semua menunya enak dan harganya bersahabat di kantong.

Untuk satu porsi dendeng batokok dihargai sekitar Rp16.000,00. Harga lauk lainnya tidak terlalu berbeda. Untuk Es Timun Serut sekitar Rp8.000,00 dan Teh Telurnya Rp10.000,00. Bersahabat kan?

Teh Talua

Alamat RM Malah Dicubo : Jl Stasiun Hall Selatan No 27 Bandung

Tips :

  • Jika membawa kendaraan pribadi bisa parkir di parkir selatan stasiun Bandung lalu berjalan kaki sebentar ke Rumah Makan.
  • Jika ingin dapat tempat dan mau makan dengan nyaman, datanglah bukan pada jam makan siang, apalagi akhir pekan. Tapi jangan kesorean, nanti kehabisan menu-menu andalannya.
About the author

An adventurous girl from Indonesia. She loves to soaring the sky with gliders, dive into ocean, mountain hiking, rafting, caving, and so on.

Related Posts