Menikmati Berendam Air Panas dan Senja Sendu di Pantai Kawaliwu

Hah? Berendam air panas di pantai? Memangnya bisa, gitu?

Bisa dong kalau datang ke Pantai Kawaliwu, pantai paling favorit untuk menikmati senja dan air panas di bibir pantainya. Kali pertama datang ke pantai ini, saya kurang beruntung karena cuaca mendung. Kali kedua, saya datang dengan rombongan #Terios7Wonders dan merasa sangat sangat sangat beruntung karena semesta mendukung.

Pantai Berbatu Kawaliwu

Lokasi pantai ini sekitar 17 kilometer arah utara Kota Larantuka. Bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua atau roda empat sekitar 30 menit. Kami meluncur ke Pantai Kawaliwu dengan mobil Daihatsu Terios.

Sayangnya jalanan menuju ke Pantai Kawaliwu tidak semuanya beraspal mulus, apalagi ketika sudah mendekati ke arah pantai. Tapi karena Daihatsu Terios ini suspensinya oke banget, jalanan grajak-grujuk juga berasa enak aja, kayak lagi digoyang-goyang kecil aja padahal lubang jalan yang dilewatin cukup dalam. Nyaman!

Dan ternyata kami…

Kepagian…

Hahahaha. Jam di tangan masih menunjukkan pukul 3:32. Masih ada waktu sekitar dua jam untuk bersantai menunggu surya pulang ke peraduannya. Langit masih sangat cerah dengan suhu udara yang bikin gerah.

Kami menghampiri Bapak Leo yang sedang bersama anaknya duduk di dekat bebatuan besar di pantai. Melihat mereka berdua membuatku sendu seketika. Saya kangen almarhum Bapak yang juga dulu semasa saya kecil membawa saya ke pantai untuk melihat senja. Dari Bapak Leo lah kami tahu bahwa kubangan air yang ada di tepi pantai adalah sumber mata air panas.

Bapak Leo

Saya hampiri lubang itu dan benar ada gelembung-gelembung air keluar dari permukaan tanah. Air panasnya mengalir hingga ke laut. Matahari bersinar dengan teriknya ketika saya melepaskan sepatu sandal dan mencelupkan kaki ke dalamnya.

Alamak! Panas kali!

Air Panas Pantai Kawaliwu

Suhu air panasnya mungkin di sekitar 40 – 45 derajat celcius. Namun, karena sengatan matahari ke kepala, suhunya semacam bertambah 5 derajat. Tapi saya tetap penasaran dan kembali pelan-pelan mencelupkan kaki di air panas. Lama-lama enak juga ya. Jadi ketagihan deh. Setiap sore, pasti akan kita jumpai masyarakat sekitar, dari yang muda sampai yang tua, ikut berendam kaki di Kawaliwu ini.

Satya Membaca Buku Pemuda di Pantai Kawaliwu

Air panas ini bersumber dari Gunung Ile Padung di Kecamatan Lewolema. Pantai Kawaliwu ini menghampar di Teluk Hading, di antara Desa Kawaliwu dan Kecamatan Lewolema. Pantai ini benar-benar masih sepi dan tidak ada pondokan pedagang. Meski ada banyak pohon kelapa, tidak ada yang berinsiatif berjualan kelapa muda. Padahal kalau ada yang jualan, pasti laku keras ya.

“Biasanya kita di sini pulang dari ladang berendam dulu di sini sebelum pulang ke rumah”, ujar Pak Leo.

Enggak cuma berendam kaki, banyak juga orang-orang tua yang datang untuk menimba air panas dengan memakai tempurung kelapa dan disiramkan ke sekujur tubuh. Kalau malam hari enak juga ya menyiram-nyiram badan pakai air panas.

Langit di Pantai KawaliwuLangit di Pantai Kawaliwu

Seperti yang sudah saya katakan di awal, selain berendam air panas di Pantai Kawaliwu, pantai ini juga menawarkan senja yang luar biasa indahnya. Dan senja yang dinanti itu tiba.

Sampan di Pantai Kawaliwu

It was one of the best sunset I’ve ever seen…Took my breath away…

Saya menatap senja rebah di cakrawala dan menikmatinya dengan duduk di atas batu. Deburan ombak mencumbu bebatuan menimbulkan bunyi gemeretak nan merdu.

Senja di Kawaliwu ini akan selalu kurindu…

Perjalanan ini merupakan undangan sponsor dari Daihatsu Indonesia untuk mengikuti perjalanan tahunan bertajuk Terios 7 Wonders dalam rangka Tour de Flores. Sila baca seluruh cerita perjalanan “Terios 7 Wonders”.

About the author

An adventurous girl from Indonesia. She loves to soaring the sky with gliders, dive into ocean, mountain hiking, rafting, caving, and so on.

Related Posts