Bau kopi menguar kuat begitu kami membuka pintu café El’s Coffee. Aromanya menyenangkan, dan menenangkan.
Ya bagaimana baunya tidak menguar kuat jika ada mesin roaster berukuran besar di dekat pintu masuk. Heran juga kenapa mesin itu ada ditempatkan di situ. Namun ternyata itulah misi pemilik El’s Coffee. Agar pengunjung yang datang ke tempatnya bisa melihat langsung biji kopi yang diolah langsung.
Elkana, sang pemilik ingin pengunjungnya memahami proses setiap cangkir kopi yang diminum. Mulai dari biji, digiling menjadi bubuk dan disajikan oleh barista.
Roasting Machine di El’s Coffee Cafe |
Pandangan saya langsung tertuju ke sebelah kanan pintu masuk dimana ada toples-toples kaca besar berisikan biji kopi dari berbagai daerah di Indonesia.
Ragam biji kopi dari berbagai penjuru Nusantara. |
Ada Kopi Robusta yang berasal dari berbagai daerah. Ada Lanang Peaberry, Java Mocha, Robusta Flores dan Robusta Lampung. Untuk Arabica, ada Toraja, Aceh Gayo, Kintamani, Mandheling, Gunung Ijen, Pengalengan Bandug, Bajawa Flores, Wamena Papua, dan Takengon Long Berry. Selain itu, ada pula Kopi Luwak dan El’s Coffee Blend Specialty.
Rupa biji kopi dari berbagai daerah tersebut terlihat sama namun bagi penyuka kopi pasti bisa membedakan dari bentuk, tekstur dan aroma biji kopinya. Kalau saya sudah pasti tidak bisa karena sebenarnya bukan penyuka kopi. Hanya minum kopi sekali-sekali saja.
Barista manis yang sedang sibuk membuat kopi menawarkan untuk membuat latte-art coffee bertuliskan nama saya. Aww… senang betul!
Bergantian memandangi wajah saya dan cangkir kopi, sang barista dengan cekatan menggoreskan magic stick-nya ke atas foam. Ternyata dia tidak hanya membuat nama, tetapi juga melukis rupa saya. I’m so flattered.
Latte-Art Coffee with my name on it. Happy! |
Setelah kopi dengan rupa saya jadi dibuat, saya pandangi hingga puas. Kok rasanya nggak tega ya buat meminumnya. Rasanya pengen dibawa pulang dan disimpan jadi kenang-kenangan. Lah ya mana bisa.
Butuh waktu lama untuk akhirnya saya menyesap kopi yang dibuat Mas Barista. Jadi agak dingin karena terlalu lama dibiarkan.
Dan saya takjub ketika saya sesap pelan-pelan kopi dari pinggir gelas dan foamnya nggak berantakan. Masih utuh bentuknya namun makin masuk ke dalam karena kopinya sudah saya minum. Meski pahit, kopinya enak!
Selain suka kopinya, saya juga menyenangi suasana di El’s Coffee café karena interiornya yang ciamik. The owner really has a taste! Segala sudut café begitu menarik. Bahkan ada ruang bermainnya yakni dua electronic dart machines.
Nggak bisa lihat mesin dart nganggur, langsung deh ambil anak panah. Ohohoho, I’m quite good on this. Beat me!
Minum kopi sudah, main dart sudah, berikutnya adalah mencicipi makanan yang diracik khusus oleh salah satu ownernya, Mbak Tia.
Di awal, beliau menyambut kami begitu ramah namun segera menghilang dari ruangan. Ternyata beliau masuk ke dapur untuk menyiapkan menu-menu otentik dari El’s Coffee Café.
Pernah makan Spaghetti? Pasti pernah dong ya. Sausnya bermacam-macam seperti Bolognese dan Tuna. Bagaimana dengan ikan asin? Terbayangkah menyantap spaghetti dengan ikan asin?
Spaghetti Ikan Asin Cabe Idjo yang super enak! |
Jangan dibayangkan! Makan saja langsung.
Rasanya? Enak parah! Entah racikan bumbu apa saja yang dimasukkan oleh Mbak Tia untuk hidangan Spaghetti Ikan Asin-nya. Saking enaknya, spaghetti-nya lenyap ke perut kami dalam waktu kurang dari lima menit.
Menu berikutnya yang dihidangkan Mbak Tia adalah Chicken Coffee. Ini sih juara banget! Ayamnya benar-benar empuk dengan bumbu rempah yang kuat nan lezat dan ditaburi kopi. Dijamin ketagihan. Porsinya besar hingga bisa disantap dua orang.
Italian Marinated BBQ Chicken. Ini menu juara banget enaknya! |
Saking enaknya, kita sampai merengek supaya Mbak Tia buka restoran di Jakarta saja biar bisa makan menu-menu racikannya tanpa harus pergi ke Lampung dulu. Namun Mbak Tia yang dibesarkan di Lampung ini masih mau memfokuskan bisnis kulinernya di Lampung.
“Kita juga sudah punya beberapa gerai kopi di Jakarta. Ada di Plaza Senayan, Pondok Indah Mall, Mall Alam Sutera dan Living World. Tapi hanya menjual kopi, nggak ada makanannya”, ujar Mbak Tia.
Namun beliau berujar lagi semoga nantinya gerai El’s Coffee Café di Jakarta bisa seperti di Lampung. Wah, senang sekali jika nanti benar-benar kesampaian. Menu masakan Mbak Tia pasti laku keras. Saya pun langsung ngiler lagi membayangkan makanan-makanan yang kita santap di El’s saat menuliskan blogpost ini. Rasanya ingin cepat-cepat ke Lampung lagi. Sempat kepikiran pakai service Go-Food dari Gojek. Ya kali Go-Food nya nganterin makanan dari Lampung sampai Jakarta. Hahaha…
Oh ya, pemilik El’s Coffee Café, Elkana Arlen Riswal ternyata dibesarkan di keluarga pengusaha kopi. Keluarganya merupakan pengumpul kopi di daerah Talang Padang. Hingga pada akhirnya tahun 2010, Pak Elkana berpikir untuk mengembangkan bisnis kopi dan membangun kedai kopi sendiri.
Meski tidak sempat bersua langsung dengan sang pemilik, saya melihat banyak liputan tentang beliau di koran dan majalah yang dipigura, berjejer di dinding café.
Mbak Tia yang cantik, ramah dan jago masak! |
Tahukah kamu daerah mana di Lampung yang merupakan daerah penghasil kopi terbesar?
Jawabannya adalah daerah Liwa di Lampung Barat. Selain Kopi Robusta, Kopi Luwak adalah kopi yang juga dihasilkan di Liwa. Kapan-kapan kita pelesiran ke sana yuk untuk lihat perkebunan kopi di Lampung.
Jika tidak sempat ke Liwa, kita bisa kok melihat bijinya langsung di El’s Coffee dan bisa dibawa pulang. Dibeli tentunya, nggak gratis. Kita bisa membeli yang masih berbentuk biji jika memiliki grinder sendiri di rumah. Jika tidak ada, bisa membeli yang sudah menjadi bubuk.
Harganya variatif. Contohnya saja untuk Kopi Lampung, 100gr dihargai Rp 12.000,- ; 250gr dihargai Rp 22.500,- ; 500gr dihargai Rp 40.000,-. Harga yang sangat ramah di kantong, menurut saya.
Oh ya, sang pemilik, Pak Elkana juga memproduksi mesin espresso sendiri yang diberi nama “El Presso”. Mesinnya tersedia dalam tiga warna; hitam, putih dan merah. Tidak hanya mesinnya, isiannya pun dijual langsung di El’s Coffee Café. Hebat sekali!
Keragaman alam dan budaya merupakan salah satu Pesona Indonesia. Salah satunya adalah ragam kopi nusantara. Setiap daerah pasti memiliki cita rasa yang berbeda-beda dan pastinya menyenangkan jika bisa mencoba semuanya.
Jadi, kalau ke Lampung, sudah tahu kan harus kemana jika ingin menyesap kopi nusantara? El’s Coffee Café jawabannya…
Jl. MS Batubara 134A, Teluk Betung, Lampung
Open Daily : 10 AM – 10 PM
Website : https://elscoffee.com/
Perjalanan ini adalah undangan dari Kementerian Pariwisata Indonesia. Saya dan teman-teman media serta blogger mengeksplor beberapa tempat wisata di Lampung. Silahkan juga cek foto-fotonya di Twitter dan Instagram dengan hashtag #PesonaLampung #PesonaIndonesia #SaptaNusantara