Kalau kamu sedang merencanakan perjalanan ke Dieng dan singgah di Wonosobo, ada satu kuliner legendaris yang wajib banget masuk daftar checklist kamu—yaitu Mie Ongklok Longkrang. Lebih dari sekadar mie kuah, sajian ini merupakan cerminan rasa hangat khas dataran tinggi. Tak sedikit pula wisatawan yang datang ke Wonosobo sengaja menyempatkan diri ke warung Mie Ongklok Longkrang yang sudah berdiri sejak 1975 ini.
Pun begitu waktu saya dan Ju—teman seperjalanan—saat dalam perjalanan pulang dari Dieng menuju Stasiun Purwokerto, kami pun niat untuk mampir menyempatkan diri ingin mencicipinya. Sebenarnya dalam perjalanan—dari Dieng ke Kota Wonosobo—kita akan menemui beberapa warung yang menjual Mie Ongklok berjejer di tepi jalan. Namun, yang paling terkenal di Wonosobo adalah Mie Ongklok “Longkrang” ini. Jangan salah lokasi, ya! Lokasinya dekat dengan pasar dan terminal. Tanya saja masyarakat sekitar, pasti langsung ditunjukin arahnya.
Nama “Longkrang” ini sendiri, cukup unik kedengarannya bagi saya, makanya jadi penasaran ingin mencicipi makanan ini.
Gimana ya rasanya…?
Setibanya di sana, saya manggut-manggut sambil bilang “Oohh, ini tempatnya. Kecil ya.” Pada kenyataannya, warung Mie Ongklok Longkrang ini memang kecil. Tapi yang penting kan rasa makanannya, bukan tempatnya. Setuju?
Sewaktu memesan, Pak Waluyo yang tidak lain adalah pemilik dan koki di Mie Ongklok bercerita tentang banyaknya orang yang suka dan ketagihan Mie Ongklok. Salah satunya Bapak SBY, Presiden RI ke-6.
Pak Waluyo juga dengan bangga bercerita banyaknya orang yang minta dikirimkan paket Mie Ongklok sampai ke luar negeri.
“Wah, ternyata bisa dipaketin ya Pak?” tanya saya.
“Bisa kok Mbak. Kuahnya dibekukan dulu dan dipisah sama mienya. Sesudah sampai di tempat tujuan, kuahnya dihangatkan”
Canggih bener ya? x)
Awalnya saya mengira “Ongklok” itu adalah nama orang keturunan Chinese yang pertama kali membuat resep Mie Ongklok soalnya ada kata ‘Ong’. Eh, ternyata bukan.
‘Ongklok’ adalah nama keranjang kecil yang terbuat dari bambu dan dipakai untuk merebus kol.
Loh, Mie kok pakai kol? Iya ya, pasti terdengarnya aneh. Sewaktu direbus di air mendidih, mie dan kol nya ‘di-ongklok-ongklok’ (di-celup-celup) pakai ongklok. Jadilah namanya Mie Ongklok. Hehehe…
Selain pakai kol, Mie Ongklok ini juga diracik dengan potongan daun kucai. Daun ini sangat mudah ditemukan di daerah sekitaran Wonosobo. Katanya daun Kucai ini menyehatkan karena bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Mie Ongklok warnanya kuning dengan tekstur tebal dan kenyal. Kuah Mie Ongklok juga berwarna kuning dan cukup kental. Kuah kental nya ini berasal dari kanji yang biasa disebut “loh”. Pada campuran kuahnya ditambahkan gula merah dan ebi (udang kering) ke dalam Mie Ongklok sehingga kuahnya gurih nyesss.
Oh iya, ada taburan bawang gorengnya juga. Aihhh sedaaaaap….
Tak perlu lama menunggu, pesanan kami datang.
Taraaaaa…, semangkok Mie Ongklok panas disajikan dengan sate sapi yang wanginya super menggiurkan (glek, nelen air liur).
Ternyata Mie Ongklok tidak disantap gitu-gitu aja. Di setiap meja sudah tersedia nampan plastik yang berisi tempe kemul dan aci yang siap mendampingi.
Jangan lupa sate sapi nya juga disantap bersamaan. Beuh, enaknyaaaaa….
Sama seperti menyantap Indomie dikala hujan, itulah yang saya rasakan ketika menikmati “Mie Ongklok”. Lezatnya berlipat-lipat. Soalnya Wonosobo juga cukup dingin udaranya, walau tidak sedingin Dieng.
Eitss, tapi tetap lebih enak Mie Ongklok lah ya daripada Indomie.
Saking enaknya, saya nambah lagi Mie Ongklok nya loh (laper apa rakus, Sat?) dan enggak tahu sudah berapa Tempe Kemul yang saya habiskan. Habisnya enak sih. Hehehe.
Tempe Kemulnya juga kita bungkus untuk jadi bekal di perjalanan. Hahaha. Nagih euy.
Selain enak, Mie Ongklok Longkrang juga terbilang murah dan terjangkau (gak tahu sekarang berapa setelah harga daging naik, ya!).
BTW, kalau kata penduduk lokal ada dua pionir “Mie Ongklok” di Wonosobo yaitu Pak Muhadi dan Pak Samsudin “Longkrang”. Tapi saya belum nyobain yang Pak Muhadi sih jadi enggak bisa kasih testimoni.
Tapi, “Mie Ongklok Longkrang” saya jamin top banget rasanya!!! Jadi jangan ngaku udah pernah ke Wonosobo tapi enggak nyobain Mie Ongklok ya….
***
Lokasi Mie Ongklok Longkrang
Buat kamu yang penasaran juga ingin mencicipi Mie Ongklok Longkrang ini, berikut alamatnya:
Jl. Pasukan Ronggolawe No. 14, Wonosobo.
Klik Google Maps
Warung ini buka setiap hari pukul 9.00—21.00 WIB. Dengan harga per porsi yang masih sangat terjangkau, yaitu sekitar Rp 25.000-50.000,- per satu kali makan per orang, tapi tergantung pilihan lauk tambahan yang kamu pilih, misalnya sate sapi atau tempe kemul.
Selamat menikmati.