Pesawat Delay? Santai Dulu Saja di Bandara

17

NGGAK RELA NINGGALIN LOMBOK!

Beneran deh, ternyata libur pas akhir pekan yang hanya 3 hari 2 malam di Lombok nggak cukup, masih nggak rela ninggalin Lombok. Namun karena harus kembali ke realita, mencari sebongkah berlian di ibukota, mau tak mau, ya terbang pulang.

Begitu sampai di check-in counter, kami dikabari pesawatnya mungkin sedikit terlambat meski tak sampai berjam-jam lamanya. Duh, saya dan Monica saja sudah tiba di bandara 1,5 jam sebelum jam keberangkatan seharusnya. Kalau pesawatnya delay, berarti bakal lebih lama dong nunggu di bandaranya.

Penumpang cek tiket
Konter check in
Tapi ya kalau masalah keterlambatan pesawat, kita nggak bisa menggerutu karena pasti ada alasan yang jelas di baliknya. Entah itu karena masalah teknis mesin pesawat atau efek domino delayed hari itu atau juga cuaca. Memang awan gelap menggantung di langit saat saya melongok ke luar bandara. Jadi mending menunggu saja, bersabar sedikit agar semuanya aman dan selamat. Ya kan?

“Hmmm, ke mana dulu enaknya sambil nunggu terbang, Sat? Lumayan juga nih nunggunya. Mungkin sekitar 2 jam kali ya?” ujar Monica setelah kami menggendong ransel kabin kami dan naik eskalator ke lantai 2.

“Sebenarnya banyak pilihan sih Mon, kalau mau kita bisa keliling-keliling dulu nih cuci mata di toko-tokonya. Ngopi juga ayok, kalau kau lapar makan juga ayok. Kalau memang mau santai yang lebih sepi ya bisa ke Concordia Lounge yang ada di lantai 3 tuh”, kata saya.

“Aku juga kayaknya pengen beli buku di Periplus, lagi kehabisan bacaan nih buat di pesawat. Hidupku tak lengkap rasanya kalau nggak ada buku”, imbuh saya lagi.

Periplus Lombok

Sebenarnya 2 jam itu nggak terlalu lama namun bisa kita manfaatkan untuk santai-santai sejenak di Bandara. Khusus di Lombok International Airport, ada beberapa pilihan untuk membunuh waktu kosong jika memang jadwal penerbangannya mundur dari rencana.

“Mon, aku ke toilet sebentar dulu ya sebelum kita ke ruang tunggu”, ujarku pada Monica.

Saya berjalan ke toilet dan kaget saat masuk ke dalamnya, karena terakhir kali saya ke Lombok, toiletnya tidak semodern toilet yang saya masuki. Toiletnya luas, bersih, dengan dua jenis kloset duduk, untuk orang dewasa dan anak-anak. Tiap bilik toiletnya kering dan tersedia gulungan tisu. Wastafelnya pun bersih. Duh, saya sampai terperangah.

Kamar kecil

Toilet

Difabel toilet

Tepat di sebelah toilet wanita, terdapat toilet khusus untuk teman-teman difabel yang dilengkapi dengan automatic-door. Di bagian dalamnya juga muat jika ingin dimasuki oleh penumpang difabel dengan kursi roda.

Makin-makinlah saya terperangah. Senang banget nih kalau pelayanan bandara makin bagus dari hari ke hari.

Kalau ingin menunggu sambil cuci mata serta belanja oleh-oleh yang mungkin terlupa karena asyik jalan-jalan di Lombok, bisa dibeli di Bandara Lombok kok. Mulai dari camilan-camilan khas Lombok yang terbuat dari rumput laut, atau sambal dalam kemasan hingga kain tenun, juga dijajakan di sana.

Di bagian lobi bandara ada Booth UKM di mana pihak Bandara Lombok menyediakan area untuk para penenun lokal bisa memamerkan dan menjajakan hasil karya tenun mereka dengan harga yang tidak terlalu mahal. Masih affordable lah.

Suvenir Lombok

Saat Monica mencari kerupuk di toko suvenir, saya masuk ke Periplus, mencari buku yang ingin saya beli untuk menemani saya selama penerbangan. Koleksi bukunya lumayan lengkap dan update.

Monica dan saya bertemu lagi setelah masing-masing selesai mendapatkan apa yang ingin dibeli. Monica dapat oleh-oleh untuk teman-teman kantornya, saya dapat buku yang saya cari.

“Wah buku apa itu Sat? Mau dibawa pas terbang atau di sini? Eh, tadi gue sempat lihat kalau di bandara ini ada Reading Corner-nya juga lho” cerocos Monica.

Eh serius?

Ada reading corner di Lombok International Airport? Jawabannya ada. Reading Corner-nya sebenarnya terletak di pojokan ruang tunggu yang dipisahkan oleh pintu kaca. Ada beberapa buku di rak berwarna putih yang bisa kita baca asalkan jangan dibawa pulang ya. Baca bukunya bisa sambil santai di atas beanbags.

Bisa juga sambil browsing internet karena memang di dalam area “Reading Corner” disediakan PC yang bisa digunakan pelancong dengan fasilitas free-access-internet. Sebenarnya lebih seru kalau misalnya banyak wisatawan bersantai di Reading Corner, bertukar cerita sambil menunggu pesawat berangkat. Terdengarnya asyik kan? Hitung-hitung menambah pertemanan.

Pustaka bandara

“Duh, gue berasa pengen ngopi banget sekarang Sat” ujar Monica tiba-tiba saat kami masih di Reading Corner.

“Oke, mau ngopi di mana Mon? Ada Excelso dan ada Coffee Bean toh, monggo dipilih mau kopi apa” ujar saya.

Monica pun membeli kopi yang lalu ia tenteng di tangan sambil menemani saya berjalan lagi, keliling bandara. Saya memperhatikan orang-orang yang sedang menunggu penerbangan mereka (ya saya juga sama lagi nunggu terbang) dan orang yang lalu lalang.

Kadang saya merasa lucu saja melihat mimik calon penumpang itu satu-satu. Ada yang asyik baca buku, asyik mengetik di laptop dan internetan, asyik nonton TV, asyik bertelepon dengan kerabat, ada yang sedang menikmati camilannya dan juga yang asyik selfie. Semuanya pasrah saja namun tetap menaruh harapan bahwa kami tidak akan terlambat terlalu lama dari jadwal.

Excelso

Minimarket

Beberapa orang lain saya lihat sedang menunggui ‘Charging Box’ yang bisa digunakan untuk mengisi daya gadget. Lalu ada juga Ibu yang sedang mengasuh anak balitanya di Kids Zone.

Ah, bandara ini memang selalu sibuk ya. Semua orang lalu-lalang tanpa henti tapi selalu tertib dan aman. Ruang tunggu Bandara Lombok memang tak seberapa luas tetapi hampir semua penumpang terlihat nyaman menunggu giliran.

Kids zone

Sebenarnya kalau kamu memang lapar saat menunggu pesawat berangkat, bisa isi perut dulu di restoran yang ada di lantai 1. Ada Solaria, Bakso Tembak dan beberapa kios makanan lainnya yang bisa jadi pilihan.

“Kita masih mau keliling bandara atau mau nunggu di lounge yang ada di lantai 3 aja Mon?” tanya saya.

“Wah, ide bagus tuh Sat. Kayaknya lebih asyik di lounge ya. Gue butuh tempat yang agak sepi juga nih mau ngerjain kerjaan kantor” jawab Monica.

Jadilah kami menuju ke lantai 3 dengan eskalator. Memang posisi Concordia Lounge nya ada di pojok tetapi begitu masuk ke dalam, loungenya luas banget! Rasa-rasanya bisa menampung sampai 100 orang!

Selain senang karena mendapat sambutan ramah dari resepsionis, saya senang karena memang lounge-nya luas dan juga ada beragam pilihan makanan ala bufet. Kan pasti bete ya kalau pesawat delay, jadi, makan makanan enak adalah salah satu cara untuk bikin mood happy balik lagi. Hehehehe…
Lounge

Lounge beverage

“Sat, ada layanan refleksi juga lho di sini! Mau nggak?” seloroh Monica sambil membawa dan memberikan brosur Concordia Lounge pada saya.

Wah, enak juga ya kalau bisa pijat refleksi setelah jalan kaki dan hari liburan yang padat dan tentunya bikin pegal. Apalagi kalau yang liburan di Lombok hanya saat akhir pekan dan harus kembali bekerja di kantor hari Senin pasti butuh refleksi biar lebih rileks dan siap menghadapi realita lagi.

Tapi saat kami ingin mencobanya, lagi ada tamu lain yang menggunakan jasa layanan refleksi itu sehingga kami harus menunggu dulu.

Monica pun dengan cekatan mengeluarkan laptop, menyeduh kopi, mengambil camilan dan duduk manis di sofa lounge yang empuk kemudian tenggelam dalam pekerjaannya sembari menunggu giliran pijat refleksi. Sungguh dedikatif dan pekerja keras sekali gadis yang satu ini.

Enaknya menanti di lounge salah satunya adalah kita diingatkan dengan jadwal pesawat kita jadi nggak perlu khawatir ditinggal pesawat. Apalagi kalau jadwal penerbangannya belum pasti karena delay. Staff lounge dengan senang hati akan membantu mengecek jadwal penerbangan setiap penumpang yang ada di lounge.

Fasilitas lain di Lombok International Airport ini yang belum saya sebutkan mungkin Nursery Room dan Smoking Room yang letaknya di lantai 2. Dua fasilitas ini juga pastinya dibutuhkan buat Ibu yang membawa bayi atau balitanya. Para pria yang pengen sebat juga pasti akan mencari smoking area kan?.

Smoking area

Ternyata penerbangan saya hanya delayed 1 jam saja dan kami terbang ke Jakarta lalu tiba dengan selamat. What a super fun short weekend escape!

Satu yang saya syukuri juga adalah Bandara Lombok sudah semakin oke jadi meski pesawat telat, banyak yang bisa dilakukan untuk membunuh waktu. Juga senang karena makin ke sini, makin banyak perkembangan sarana dan prasarana yang bikin pelancong macam kita-kita ini nyaman.

Jadi, kapan kita jalan bareng ke Lombok?

Cheers,
Sign Satya

About the author

An adventurous girl from Indonesia. She loves to soaring the sky with gliders, dive into ocean, mountain hiking, rafting, caving, and so on.

Related Posts