Pulau Putri, Mutiara di Tapian Nauli

Tipikal pantai Barat Sumatera biasanya berpasir cokelat dan air laut nya keruh. Jangan bandingkan dengan pantai-pantai berpasir putih dan air biru jernih yang selalu jadi favorit wisatawan mana pun.

Begitu pula dengan pantai di kampung halaman ku, Sibolga, Tapanuli Tengah. Masyarakat lokal yang sangat suka ke pantai ya hanya bisa menikmati pemandangan pantai sambil sesekali berenang di tepian. Beda banget sensasi nya dibandingkan berenang melihat terumbu karang dan ikan-ikan hias yang cantik.

Siapa sangka ternyata ada pulau yang berair biru turqoise jernih dengan pasir putih halus terhampar sekeliling pulau, yang bisa kita capai dengan kapal selama kurang lebih dua jam dengan kapal kayu dan 40 menit dengan kapal cepat. Penduduk lokal mengenalnya dengan nama Pulau Putri. Namun beberapa sumber menyebutkan nama Pulau ini adalah Pulau Putih. Yang mana yang benar ya?

Pulau-putri-mutiara

Sebelum menuju Pulau Putri, saya dan teman-teman mengunjungi Air Terjun Pulau Mursala dulu yang ceritanya bisa dibaca di sini. Sehabis lelah berenang di Air Terjun, kapal kami bersandar di pulau cantik ini. Seluruh perbekalan diturunkan karena jam waktu itu sudah menunjukkan hampir pukul 12 siang. Saatnya mengisi perut yang keroncongan.

Dermaga-pulau-putri

Begitu menapaki dermaga, saya terkagum dengan bening nya air laut di pulau ini. Jelas saja saya takjub karena sebagai salah satu penduduk lokal, saya tidak menyangka ada tempat seindah ini di daerah saya. Itu mengapa saya juluki dia sebagai mutiara di Tapian Nauli 🙂

Laut-bening-pulau-putri
Bening air lautnya…

Di pulau kecil ini, terdapat beberapa gazebo yang bisa dijadikan tempat berteduh dan bersantap siang. Kami disambut ramah oleh penjaga pulau yang juga tinggal disana. Karena perbekalan kami lebih dari cukup, kami ajak mereka bersantap siang bersama sambil bercerita.

Ada tiga orang penjaga pulau yang bergantian pulang dan pergi ke rumah mereka di daerah Hajoran, Tapanuli Tengah. Sudah belasan tahun mereka menjaga pulau ini. Dulunya, di pulau ini dibangun beberapa cottage namun kini sudah tidak terawat lagi.

Gazebo-pulau-putri
Gazebo tempat bersantai dimana di tengahnya terdapat perapian untuk bakar ikan / jagung atau sekedar menghangatkan tubuh jika bermalam di sini.

Seorang teman yang sudah pernah berkunjung ke pulau Putri menyarankan saya untuk mencoba minum air kelapa di pulau ini yang katanya manis sekali. Satu kelapa hijau muda dihargai Rp 7.000,- saja.

Biasanya wisatawan yang datang kesini menginap dengan membawa tenda sendiri. Namun kami memilih pulang langsung ke Sibolga. Padahal seru juga sepertinya bisa camping, bakar jagung di api unggun sambil bersenda gurau bersama teman-teman ya.

Bekas-penginapan-pantai
Seharusnya tempat ini bisa dijadikan tempat menginap. Sayangnya sudah tidak diurus oleh pemiliknya.

Sayang sekali pulau ini tidak memiliki sumber air bersih. Mereka hanya mengandalkan air hujan atau air yang dibawa oleh kapal-kapal yang bersandar di sana.

Pantai-pulau-putri-mutiara

Pohon-kelapa-putri

Setelah selesai makan siang, teman-temanku yang sudah menyiapkan alat pancing langsung pergi dengan kapal untuk memancing di sisi lain pulau. Kami yang tinggal di pulau akhirnya bersantai di tepi pantai sambil berenang dan meneguk air kelapa muda. Segar….

Minum-kelapa
Air kelapa dan pantai. Sempurna! 🙂

Semakin siang, pulau menjadi ramai dengan beberapa keluarga yang datang untuk piknik. Sama sepeerti kami, mereka sudah membawa tikar dan makanan sendiri untuk disantap di Pulau. Asyik betul.

Satu hal yang harus diperhatikan adalah terdapat banyak bulu babi di pulau ini. Jadi berhati-hatilah ketika berenang diantara karang agar tidak menyentuh atau menginjak bulu babi.

Selain itu, saya menyadari bahwa semakin sore, airnya terlihat semakin keruh. Jadi waktu terbaik untuk mengambil gambar di Pulau Putri ini adalah pukul 09.00 – 14.00 WIB

Puas menggosongkan kulit seharian, kami bersiap-siap untuk kembali ke Pantai Pandan dan pulang ke rumah masing-masing. Whoah, puas sekali rasanya seha
rian berjalan-jalan di pulau Mursala dan pulau Putri. Sampai jumpa lagi, pulau cantik….

Kapal-di-tengah-laut
Sisi lain Pulau Putri.
Ama-penjaga-pulau-putri
Ama penjaga Pulau Putri.

Foto-di-pantai-pulau-putri

About the author

An adventurous girl from Indonesia. She loves to soaring the sky with gliders, dive into ocean, mountain hiking, rafting, caving, and so on.

Related Posts