Untuk menghemat biaya, seluruh atlit diangkut naik pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara. Hanya dengan membayar Rp 100.000,- per orang, seluruh peserta akan tiba di Manado dengan rute Jakarta – Yogya – Malang – Makassar – Manado.
Ini pengalaman pertama saya naik pesawat Hercules. Nggak ada rasa takut atau cemas walaupun banyak yang bilang pasti mabuk kalau pertama kali naik. Karena saya bukan tipe pemabuk, tidak pernah minum obat anti mabuk jika perjalanan jauh, jadinya santai ajaaaa…
Biasanya Hercules diberangkatkan jam 6 atau 7 pagi sehingga kami sudah harus ada di Landasan Udara Halim Perdanakusuma pukul 5 pagi. Ternyata, Hercules nya baru take-off dari Padang jam 06.00 dan diperkirakan tiba di Halim pukul 08.00 WIB. Sambil menunggu, markitur, mari kita tiduuurr….
Eh, niat mau tidur lama lenyaplah sudah. Baru saja tidur sebentar, petugas Lanud, bapak gendut yang hanya pakai celana santai dan polo shirt, membangunkan kami untuk timbang berat badan dan barang bawaan. Calon penumpang harus menggendong semua tas bawaan dan naik ke atas timbangan besar. Berat saya waktu itu 80 kilo sudah digabung dengan payung parasut besar dan daypack. Berat amat.
Benar saja, ketika jam sudah menunjukkan jam 8 lewat, Hercules yang kami tunggu-tunggu tiba dan kami dipersilahkan naik ke pesawat. Naik pesawatnya rebutan karena siapa cepat masuk dia yang dapat kursi. Hahahaha. Kalau nggak dapat kursi gimana? Ya suka-suka aja mau duduk dimana. Duduk di lantai atau di atas tumpukan barang. Mau gelantungan juga boleh :p


Saya agak terkejut ketika melihat kursi di dalam pesawatnya tipis sekali dan menempel ke badan pesawat. Nggak ada seatbelt / sabuk pengamannya pula. Seatbelt aja nggak ada apalagi pelampung untuk emergency ya kan? Eh tapi nggak tahu sih apakah pelampungnya disimpan di satu tempat rahasia sama awak Hercules nya (salah satu sumber terbaru menyebutkan kalau Hercules itu punya seatbelt. Hmmmm, kemarin sih aku nggak melihat adanya seatbelt) Beda jauhlah pastinya sama pesawat-pesawat komersil yang biasa kita naikin. Kalau naik Hercules dan terjadi sesuatu, satu-satunya yang bisa menyelamatkanmu adalah doa. Iya, cuma doa. Karena kondisi-kondisi di atas, kujuluki dia sebagai ‘Angkot Udara’ :p
Ada pelajaran yang saya petik juga dari perjalanan naik Hercules kemarin. Jangan pakai baju tebal! Panas di dalam Hercules itu kayak lagi di dalam ruang sauna. Waktu kemarin saya memakai kemeja flanel dan alhasil keringatnya banjir. Air Conditioner nya ada tapi hanya nyala kalau pesawatnya sudah terbang. Jadi mulai pintu pesawat ditutup, menyusuri runway sampai take-off, AC nya mati, di dalam pesawat kayak nggak ada oksigen. Bisa sesak kalau kelamaan bro!
Pengalaman naik Hercules pertama kali ini juga menjadi momen terapes. Ketika naik ke pesawat, saya dapat bangku persis segaris vertikal dengan klep rem. Alhasil, ketika pesawatnya mau mendarat, kepala saya kena tetesan minyak rem (syukurnya pakai topi) dan dada saya juga. Waktu itu saya mengenakan tank-top sebagai dalaman dan tetesan minyak rem itu kena dada saya. Perihnya sampai 2 hari. Hiks.
Namun, dari semua keapesan tadi, ada satu hal yang membuat saya kagum. Sewaktu mau melakukan pendaratan, pesawat berbadan besar itu mendarat dengan mulus. Nggak ada benturan keras dan sampai nggak berasa kalau pesawatnya sudah mendarat. Empat jempol deh buat pilotnya. Tapi ternyata itu tidak berlaku ketika perjalanan pulang. Kekaguman saya lenyap. Pilot sewaktu perjalanan pulang berbeda dengan pilot saat berangkat. Kalau yang perjalanan pulang ini, ketika pesawatnya mendarat, dentumannya keras banget dan bikin penumpangnya tergoncang-goncang di dalam. Weleh-weleh.

Walau sempat menginap satu malam di Malang karena pesawatnya rusak, kami tiba di Manado dengan sehat dan selamat. Disambut cuaca cerah pula. Hehehehe.
Jadi ada yang mau coba naik Hercules, si angkot udara? Ini dia syarat dan ketentuannya…
11 thoughts on “Sensasi Naik Hercules si "Angkot Udara"”
gak kebayang pegel and pengap nya gimana disana…tapi seru juga sih buat di cobain….berapa jam perjalanan sat?
*ngebayangin dada yang ketetesan minyak rem*
Pengen banget nyoba pesawat ini. Amin!
Hooh, pegal dan pengap! Jakarta-Yogya 1 jam, Yogya-Malang 1 jam, Malang-Makassar 2 jam, Makassar – Manado 2 jam. Wihhh sedap lah pegelnya, ahhahaa 😀
Hahahaha. Ada Kak Ariev. Sumpah itu minyaknya langsung netes di kulit dada karena pake tank-top. Pas di tengah. Iritasi dah tuh 2 hari. :"(((
Eh ada Kak Mumum Indohoy mampirrrr… *tersanjung* Iyaaa semoga bisa naik ini ya Kak. Kita deketin siapa kek gitu orang TNI AU :p
Serunya. Jadi pengen sekali-kali naik pesawat ini. Sayang sekali paspampres seringnya naik pesawat kepresidenan doang :'(
Halo Mas Adie, makasih sudah mampir ke blog kuh. Wah, Mas Adie Paspampres toh? Enaknya naik pesawat Kepresidenan. Lebih enak Mas, sipil mana bisa naik pesawat itu ya kan? :p
Mbak emang pesawat hercules itu komersial ya? Punya kontak person buat ditanya2 gak? Atau punya info lebih lanjut gak? Coba mau pulkam ke.sby naik.hercules bulan depan. Soalnya kereta habis, pesawat biasa mahal nya aje gile .*long weekend desember
kok bisa naik hercules? piye caranee? gimana caranya 😀
KAlo tujuan jogJo dari Manado… Ada ga min. Trus harga nya berapa