“Di sisi sana sudah ada kapal yang berlabuh dan jembatannya sudah rubuh. Jadi kapal kita sandar di sini dan kita menyeberang bukit itu ya” ujar Ferry begitu kapal kayu kecil kami berlabuh di pantai kecil bernama Pantai Karina.
Memang biasanya ada dermaga khusus untuk menyambangi danau ubur-ubur tak menyengat (Stingless Jellyfish) atau dikenal juga dengan nama Danau Mariona. Namun dermaganya rusak sehingga kapal sulit berlabuh dan wisatawan harus berenang dulu ke pantai yang jaraknya lumayan.
Jadi, Ferry, local guide kami, memutuskan untuk berlabuh di pantai landai di seberang danau dan mengajak kami mendaki bukit kecil untuk menuju ke danau ubur-ubur. Tidak terlalu jauh kok, hanya sekitar 15 menit berjalan mendaki dan menuruni bukit. Disarankan untuk mengenakan alas kaki karena jalurnya dipenuhi batu tajam. Berjalanlah pelan dan hati-hati agar tidak terpeleset.
Begitu tiba di atas danau, kami melihat tidak hanya dermaga yang rubuh, ternyata pondokan di danau Ubur-Ubur nya juga rubuh. Pondok beratap merah itu rata dengan permukaan jembatan. Menurut penuturan Ferry, penyebabnya adalah angin badai kencang yang melanda beberapa waktu silam. Ya, kalau di pulau kecil, kondisi alam memang tidak pernah terduga. Semoga dermaga dan pondok akan diperbaiki segera. Maaf ya foto pondok rubuhnya nggak ada, cuma sempat foto danau saja kemarin.
Danau kecil berwarna hijau itu bersebelahan tepat dengan laut sehingga airnya payau. Dari permukaan ubur-uburnya tidak kelihatan sehingga kita harus berenang di danau. Namun ada beberapa hal yang harus kita perhatikan saat akan berenang di danau ubur-ubur ini.
1. Jangan mengenakan tabir surya / sunblock.Kenapa? Karena sunblock mengandung bahan kimia yang akan menjadi racun bagi ubur-ubur. Karena ubur-ubur tak menyengat ini sudah mengandung zat dalam tubuhnya yang membuat dia tidak menyengat. Nah, jika kita menggunakan sunblock, artinya kita menginjeksikan bahan kimia yang mungkin berdampak menjadi racun dan mengakibatkan kematian untuk ubur-ubur. Atau, karena zat kimia itu, ubur-ubur ini bisa mengeluarkan lagi sengatnya.
2. Jangan menggunakan kaki katak saat berenang di danau. Kenapa? Karena kepakan yang kita buat saat menggunakan fin / kaki katak, bisa melukai ubur-ubur yang lunak itu. Bayangin kalau kamu lagi berenang senang dan tenang, tahu-tahu kamu ditampar dan ditonjok sama orang yang tak kamu kenal. Sakit kan? Kesel kan? Nah, begitulah yang dirasakan ubur-ubur juga.
3. Berenanglah dengan tenang dan tidak meloncat ke danau pakai gaya salto atau gaya batu. Kenapa? Karena dentuman saat kamu jatuh ke air itu sangat besar dan bisa melukai ubur-ubur. Jadi turunlah ke air dengan pelan sehingga ubur-uburnya juga tidak “tertimpa” badan kita.
4. Jangan menyentuh, meremas ubur-ubur, mengangkatnya keluar dari air dan melemparnya. Kenapa? Karena ubur-ubur itu juga makhluk hidup, bukan mainan squishy, meski sama-sama kenyal dan menggemaskan. Danau itu adalah rumah mereka dan kita adalah tamu pendatang. Bersikaplah sopan kepada sang empunya rumah ya. Kalau tak sengaja bersentuhan dengan ubur-uburnya ya tidak apa asal jangan menyakitinya ya.
Mungkin itu yang bisa saya sarankan dan semoga teman-teman yang nantinya mau berenang dengan ubur-ubur tak menyengat ini sudah mengerti betul. Semoga berguna ya informasinya.