Voluntourism, Membuat Perjalanan Lebih Bermakna

Because traveling opens eyes, warm hearts,frees minds, makes us alive…

Semua orang pastinya suka jalan-jalan, suka berlibur ke tempat yang jauh untuk melepas beban, memanjakan diri masing-masing. Setiap perjalanan adalah pencarian, mencari kepuasan.

Lalu hasilnya apa?

Batin kita terpuaskan. Mood menjadi lebih baik karena segala beban di sekolah, kampus, kantor lepas sudah. Setiap pulang bepergian, selalu membawa oleh-oleh untuk yang tersayang dan pastinya foto-foto yang menggambarkan betapa indah dan menyenangkannya liburan kita.

Tapi, pernahkah terpikir untuk melakukan sesuatu yang lebih ketika melakukan perjalanan liburan?

Sudah pernah dengar voluntourism?

Kata voluntourism ini pastinya masih asing di telinga kita. Secara pribadi saya mengartikannya sebagai kegiatan sosial yang bisa kita lakukan di perjalanan. Ternyata sudah banyak lho yang melakukannya.

Ada teman-teman dari Komunitas Bookpacker yang selalu menyumbangkan buku ke tempat tujuan liburan mereka. Walau tidak terlalu banyak jumlahnya, nilainya sangat berharga.

Tahun 2012 silam, saya melakukan perjalanan ke Pematang Siantar, Samosir dan Pulau Nias di Sumatera Utara. Saya mengunjungi satu yayasan di ketiga tempat tersebut, namanya Harapan Jaya, sebuah panti rehabilitasi orang yang berkebutuhan khusus.

Saya dikenalkan dengan tempat tersebut oleh teman saya yang mengabdikan diri selama satu tahun untuk menjadi relawan di Yayasan Harapan Jaya. Selama 1 tahun, dia membantu seluruh penghuni yayasan, mendokumentasikan kegiatan sehari-hari mereka dan perayaan dalam yayasan. Selama menjadi volunteer, dia menetap gratis dan mendapatkan makanan dari yayasan. Dia sangat menyenangi kegiatannya tersebut karena selain bisa bermain dengan anak-anak. dia juga bisa menyalurkan hobi fotografinya dengan mengeksplor objek-objek wisata cantik di Sumatera Utara.

Temanku bercerita bahwa tugasnya di yayasan adalah membantu mencarikan donatur untuk yayasan. Dengan skill fotografinya yang sangat mumpuni, foto-foto yang dihasilkan benar-benar bisa membuatmu terenyuh. Potret kegigihan anak-anak yang berjuang dengan segala keterbatasan fisik yang mereka miliki dan terlihat begitu bahagia.

Suap-nasi
Saling menopang
Foto : Juferdy

Foto-foto tersebut diunggah ke social media dan dikemas dalam bentuk kalendar yang bisa dijual, dan menghasilkan uang untuk yayasan. Karena foto tersebut pula, saya jadi tergerak untuk berkunjung ke Harapan Jaya dan ingin mencoba membantu sebisanya, walau sebentar saja.

Harapan-jaya-pematang-siantar
Anak-anak di Panti Rehabilitasi Harapan Jaya Pematang Siantar

Saya sudah mempersiapkan banyak camilan dan permen untuk dibagikan kepada anak-anak ketika berkunjung ke yayasan tersebut. Selama beberapa hari, saya ikut mengurus anak-anak, belajar, bermain dengan mereka, ikut menyuapi makanan ke anak-anak yang tidak bisa makan sendiri. Dengan anak-anak yang lebih besar, khususnya perempuan, saya mengajak mereka belajar dandan, make-up class sederhana. Mereka begitu senang, matanya berbinar. Begitupun saya.

Sentuhan hangat yang kita berikan kepada mereka adalah yang benar-benar mereka butuhkan. Sentuhan di kepala, tangan, pelukan dan ciuman, Kebanyakan anak-anak di panti rehabilitasi ini tidak punya orang tua dan kasih sayang dari orang-orang di sekitarnya.

Panti-Caritas-Dorkas
Salah satu anak yang merebut hatiku di Panti Caritas Dorkas, Nias. Namanya Pitta.
Foto : Juferdy
Share-the-happiness
Share The Happiness
Foto : Juferdy

Benarlah saya takjub dibuat oleh mereka selama berada di Harapan Jaya. Dari seluruh penghuni yayasan, ada satu orang yang benar-benar membuat saya terperangah dan terharu, namanya Rokaya Siregar. Aku ingin menulis profil khususnya suatu hari nanti. Sejak lahir, ia terlahir tanpa tangan dan kaki. Tetapi dia bisa memasak, mencuci, melukis lilin bahkan membuat ronce manik-manik sendiri, tanpa bantuan orang lain. Sekarang, Kak Rokaya sudah menikah dan punya bayi perempuan yang sangat lucu. Betapa bahagianya dia sekarang.

Begitu pula ketika saya berkunjung ke Samosir dan Nias. Saya berkunjung dan melakukan hal yang sama seperti di Harapan Jaya Pematang Siantar. Di Samosir namanya Harapan Jaya sedangkan di Nias, namanya Panti Rehabilitasi Caritas Dorkas. Ketiganya ada dalam satu yayasan yang sama.

Superwoman
The Superwoman, Rokaya Siregar
Foto : Juferdy

Jangan sesekali menunjukkan rasa iba kepada mereka, karena mereka pun tidak mengharapkan itu. Mereka ingin dianggap sama, normal seperti kita. Mereka bahkan bisa melakukan lebih daripada yang kita bisa.

Saya sendiri belum terlalu yakin apakah yang saya lakukan itu bisa digolongkan ke voluntourism yang sebenarnya. Saya melakukannya atas dasar keinginan saya ingin melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar menikmati pemandangan alam dan beramah-tamah dengan penduduk lokal. Saya ingin memberikan sesuatu untuk mereka dan untuk diri saya sendiri.

Harapan-jaya-samosir
Kakak di Panti Rehabilitasi Harapan Jaya Samosir
Foto : Juferdy

Mereka memberikan saya suntikan semangat yang begitu besar. Sekaligus tamparan. Sebagai manusia yang terlahir dengan fisik baik, saya malu masih sering mengeluh ini dan itu. Saya malu ketika melihat semangat mereka, keteguhan hati mereka dan kasih yang mereka berikan satu sama lain. Kunci mereka untuk hidup bahagia hanyalah satu. Kasih.

Voluntourism juga menjadi satu perwujudan kasih kita kepada sesama. Tak ada pakem atau aturan yang mengikat. Semuanya dilakukan secara sukarela.

Little-kiss
Little kiss
Foto : Juferdy

Mari melakukan perjalanan sambil menyebar kasih. Membuat perjalanan lebih bermakna…

About the author

An adventurous girl from Indonesia. She loves to soaring the sky with gliders, dive into ocean, mountain hiking, rafting, caving, and so on.

Related Posts