Dibandingkan minum kopi di café-café ternama atau coffee shop yang sedang hits, saya lebih suka datang ke warung kopi yang otentik. Warung kopi yang tua, tempat orang benar-benar menikmati kopi, bukan sekedar mencari Wi-Fi.
Seorang teman merekomendasikan satu warung kopi di jalan Alkateri, Bandung. Warung Kopi Purnama namanya. Warung Kopi ini ternyata sudah ada sejak tahun 1930 dengan nama “Chang Chong Se” (Silahkan Mencoba!). Tahun 1966 sang pemilik mengubah nama warung kopinya menjadi “Purnama”, mengikuti mandat dari Pemerintah Indonesia.
Lokasi Warung Kopi ini ada di jalan kecil yang terkenal dengan toko karpet dan gordyn. Awal-awal mencari Kopi Purnama ini pun, saya tersesat.
![]() |
Tampak depan Warung Kopi Purnama di Jalan Alkateri |
Meskipun lokasinya di tempat sempit dan area dalamnya juga tidak seberapa besar, Kopi Purnama selalu didatangi pelanggan setianya (sekarang saya juga menjadi salah satunya). Alasannya tidak lain karena kopi dan menu-menu uniknya memang enak.
Begitu memasuki warung kopi, saya terpesona dengan kursi kayu jati dan meja marmer yang katanya belum pernah diganti dari awal warung kopi ini dibuka. Di dinding tergantung foto-foto kota Bandung di masa lampau yang dipigura apik.
Makin-makin lah aku yang menyukai segala benda-benda tua ini, jatuh hati.
Saya memilih untuk mengambil tempat di pojokan agar bisa melihat keseluruhan ruang warung kopi, menikmati dan memperhatikan setiap pelanggan yang datang. Benar saja dugaanku bahwa pelanggannya kebanyakan paruh baya. Merekalah pelanggan setia dari Warung Kopi Purnama selama beberapa dasawarsa.
Walau kedai ini otentik asal kota Bandung, ternyata Yong A Thong, sang pemilik, mendirikan warung “Chang Chong Se” pertama kali di Medan. Setiap pagi warung mereka selalu ramai dengan orang-orang yang ingin makan pagi setangkup roti selai srikaya dan kopi yang digiling sendiri oleh Yong A Thong.
![]() |
Roti Srikaya legendaris dari Warung Kopi Purnama. Enak! |
Hingga saat ini, resep itu masih terjaga baik turun temurun. Penggilingan kopi dan pembuatan selai srikayanya dilakukan di rumah keluarga pemilik Warung Kopi Purnama sendiri. Selainya diproduksi dalam jumlah terbatas karena sama sekali tidak menggunakan pengawet.
Sudah beberapa kali ke sini, saya selalu kehabisan selai srikaya yang sudah dikemas dalam toples kaca kecil. Yang tersisa hanya selai untuk roti yang dipesan pelanggan, bukan untuk yang dibawa pulang. Ah tenang saja, nanti pasti ke sana lagi.
Selain roti selai srikaya, yang terkenal di Warung Kopi Purnama ini adalah Roti Worst dan Roti Dadar Worst.
Ada lagi menu-menu berat seperti Nasi Gulai Sapi, Nasi Bogana, Nasi Lengko, Lontong Cap Go Meh dan lainnya. Saya juga sempat mencicipi menu-menu untuk kalangan khusus seperti Nasi Dadar Sekba, Nasi Bakut dan Bacang Sekba. Duh, semuanya enak-enak.
![]() |
Roti Dadar Worst |
![]() |
Dadar Sekba (kalangan tersendiri) |
![]() |
Bakut (kalangan tersendiri) |
Tapi jangan lupa ini adalah warung kopi, jadi highlight-nya adalah kopi. Cobalah Kopi Tubruk, Kopi Telur dan Kopi Susu yang disajikan di sana. Saya sendiri sangat sangat sangat menyukai kopi susunya. Paduan pahit dan manis yang khas di lidah saya.
![]() |
Ruang belakang dari Warung Kopi Purnama alias area Non-Smoking |
Jika diajak untuk bertemu dan mengobrol sore dengan teman-teman, saya pasti mengusulkan untuk pergi ke Kopi Purnama, warung kopi kesukaan saya. Kalian harus ikutan coba ya. Yuk ngopi bareng di sana. Sama-sama menghirup semerbak kopi nostalgia.
Gampang sekali kok petunjuk jalannya. Setelah melewati Gedung Merdeka akan menjumpai Gedung Pos Indonesia di Jalan Asia Afrika, lurus sedikit sampai sebelum terowongan, belok ke kanan ke jalan. Itu dia Jalan Alkateri.
Ingin tahu review lain tentang Warung Kopi Purnama ini? Silahkan baca ulasan Bang Efenerr di “Senandung Masa Warung Kopi Purnama Alkateri”.
Warung Kopi Purnama
Jalan Alkateri No.22, Braga, Sumur Bandung, Jawa Barat 40111
Telepon:(022) 4201841
Jam Buka : 06.00 – 22.00 WIB
Wi-Fi : Good
23 thoughts on “Warung Kopi Purnama, Semerbak Kopi Nostalgia di Bandung”
Duh tuh bakut pengen lgs nyomot rasanya :))
Spertinya tahun itu banyak warung/toko china yang merubah nama, karena saat-saat kritis bagi kaum tionghoa, seperti Toko Kompak yang di Pasar baru.
Main ke Bandung, bisa jadi referensi destinasi demi secangkir kopi di warung kopi purnama.
Iya Kak, Setiap lihat fotonya aku ngilerrr… Hahahahhaa :p
Sepertinya begitu. Dengan alasan demi keamanan mereka dan keluarga. Yap! Harus mampir ke Kopi Purnama ya Bar 😉
Noted Kakak.
Roti-rotinya mbakk, bikin ngeces siang2 gini
Wah di Bandung toh?
Sudah, secangkir kopi tubruk dan roti serikaya nya juara.
empek empeknya bener bener cozzy banget dah mbak winny 🙂
haha. kadang saya nyari wifi-nya juga e Mba. Ngeliat foto roti srikayanya jadi ngiler nih.. enak kayanya
Wah tempatnya asyik banget, kayaknya betah banget ngopi dan ngobrol2 di dalamnya 🙂
boleh deh nunggu di traktir di situuuu tseehhhh…..
Wajib di coba ya kalau main ke Bandung, tempatnya enak
itu stiker ngamen gratis maksudnya gimana mbak?
Kamu harus cobain Ainun. Enak banget 😉
Iyaaaa Mz Ariev. Kudu cobain kalau ke Bandung 😉
Enak banget yaaaaaa Dhanang. Nyam, nyam,nyam…
Nanti kita eksplor Bandung bareng-bareng yuk 😉
Haiiiii Papan Pelangi. Iya aku selalu suka kedai kopi tua 😉
Hehehehehehe. Hayukkkk 😉
Wajib banget Nggit 😉
Artinya nggak boleh ngamen. Hehehehehe….
Nuansa nya masa lalu yaaa, dan aku takut terjebak trus ngak bisa move on
This comment has been removed by the author.