Kita semua pasti akan pulang.
Pulang ke rumah.
Rumah di suatu tempat dimana kita bisa rileks, menyandarkan kepala, melemaskan badan setelah lelah seharian beraktivitas.
Kalau boleh milih sih saya mau pulanganya ke Samosir di Sumatera Utara.
Saya jatuh cinta sama Samosir dari pertama kali mengunjunginya. Bukan hanya karena Samosir adalah tempat nenek moyang saya berasal, tapi tempat ini memang enggak bisa dijelaskan kecantikannya.
Kayak jatuh cinta aja sama seseorang. Enggak butuh alasan, asalkan nyaman. Sama seperti hati dan pikiran saya yang nyaman sekali berada di tempat ini.
Huta Ginjang, Samosir, Sumatera Utara. |
Lihat deh foto di atas.
Siapa coba yang enggak mau tinggal di tempat yang tenang, damai, jauh dari hiruk pikuk ibu kota. Apalagi kalau dari membuka mata hingga memejamkan mata, disuguhi pemandangan secantik ini.
Siapa yang tidak jatuh hati? Pas mengunjungi tempat ini, saya tak berhenti mendecak kagum. Cantik kali. Maha Karya Tuhan memang luar biasa ya. By the way, foto di atas saya ambil Agustus 2012, tepat setahun yang lalu.
Huta Ginjang ini bisa ditempuh selama 20 – 30 menit dari Tomok, pusat wisata nya Pulau Samosir.
Di sekitar Huta Ginjang banyak warung-warung kopi yang membangun pondok kayu sederhana tanpa hiasan apa-apa, enggak kayak Starb**ks, Kopit**m dan cafe-cafe lain.
Enggak ada AC, enggak ada Wi-fi tapi ya betah banget berlama-lama menyeruput kopi dan teh di pondok kayu itu.
Lokasi foto yang di atas ini juga tidak terlalu jauh dari Huta Ginjang. Pondok-pondok sederhana dari batang kayu dan beratap rumbia. Enggak kalah cantik pemandangannya sama Huta Ginjang kok.
Kalau lagi suntuk enaknya duduk, memandang foto ini sambil menyeruput coklat / teh. Lalu roh kita terbang bebas, membayangkan hal-hal yang menyenangkan, tapi tak jarang tersangkut di memori masa lalu (tiba-tiba melankolis)
Mari pulang……