Hari ketiga di Lombok. Berarti hari terakhir juga berlibur di sini. Ah, nasib jadi pekerja kantoran ya begini. Liburannya singkat, padat dan (kadang-kadang harus) nekat.
Sewaktu berkunjung ke Selong Belanak dan Mawun, saya belum sempat menikmati sinar matahari membelai-belai kulit atau singkatnya berjemur di pantai. Gaya selangit banget ye? Yah enggak apa-apa dong? Sudah jauh-jauh ke Pantai masa enggak berjemur?
Kami berangkat ke Tanjung A’an jam setengah 7 pagi dan belum sarapan. Dengan muka bantal, kami berkendara selama 15 menit menuju Pantai yang berjarak kurang lebih lima kilometer dari Kuta.
Sesampainya di Tanjung A’an kami tidak melihat satu orang pun. Ya maklum sih. Mana ada orang yang ke Pantai jam 7 pagi ya kan? Saya sih senang-senang saja. Pantainya jadi serasa milik sendiri. Woohoooo…

Saya langsung berlari ke Pantai, menggelar kain, mengoleskan minyak kelapa ke seluruh badan dan mulai tidur telungkup. Ju bilang dia mau pergi dulu untuk motret selagi aku berjemur. Ya, monggo, silahkan.
Pantai Tanjung A’an ini pasirnya putih bersih, halus seperti tepung. Gradasi warna biru lautnya juga mempercantik Semenanjung ini. Apalagi kalau sepi. Makin memperindah suasana. Saya memang tidak terlalu suka dengan tempat ramai. Hehehe.
Di sepanjang Pantai ada pondok-pondok Bambu dan beberapa warung yang buka pada siang-sore hari.

Setelah leyeh-leyeh selama 1 jam, beberapa wisatawan asing terlihat berjalan-jalan di Pantai namun tak bertahan lama. Mereka langsung pergi lagi.
Yang ngeselin adalah ketika ada pedagang kaos yang mendatangi dan menawari saya untuk membeli dagangannya.
“Ayo Kak, masih harga pagi nih. Dua puluh ribu saja. Gambarnya bagus-bagus. Kakak boleh pilih” celoteh si Abang Pedagang.
Saya yang lagi asyik tidur-tiduran hanya menggeleng dan mengucapkan terima kasih. Si Abang pedagang kembali membujuk saya beberapa kali sesudahnya tetapi saya tetap diam tak bergeming. Akhirnya, si Abang pun pergi dengan damai (dikira meninggal kali, pergi dengan damai)
Bukannya apa-apa. Sejak traveling dengan duit hasil keringat sendiri, semua diperhitungkan. Oleh-oleh juga sudah mulai dikurangin. Oleh-olehnya foto dan cerita saja ya (edisi pelitnya). Tapi beberapa kali bawa oleh-oleh sih untuk teman-teman di kantor dan itu biasanya makanan. Kalau sejenis barang-barang gitu saya sudah tidak terlalu tertarik. Saya tertarik dengan sesuatu yang unik, barang etnik seperti kain tenun/ikat, topi khas. Kalau cuma kaos mah sekarang bisa bikin sendiri.
Oke, kembali ke Pantai Tanjung A’an.
Waktu terbaik untuk mengunjungi pantai ini tentu saja pagi dan sore hari, dibawah jam 10 pagi dan setelah jam 3 sore. Kalau berkunjung pagi hari, kita bisa tidur, menikmati suara deburan ombak sambil merasakan hangatnya mentari pagi membelai-belai kulit.

Pantai Tanjung A’an ini memiliki dua jenis pasir yaitu pasir putih halus lembut dan pasir butiran merica seperti yang ada di Pantai Serinting. Pastinya nyaman sekali melepas alas kaki dan berjalan-jalan di pasir lembut ini.
Saking penasarannya, kemarin saya coba makan pasir merica di Pantai Serinting. Rasanya ya kayak batu. Hahaha. Dicicip boleh, ditelan jangan.

Di Pantai Tanjung A’an terdapat Batu Karang yang cukup besar yang bisa kita panjat. Dari atas batu karang, kita bisa melihat keseluruhan Pantai Tanjung A’an.

Hanya satu yang saya sayangkan di sini. Wisatawannya belum sadar akan kebersihan. Di bagian luar Pantai saya melihat banyak sekali sampah plastik berserakan. Padahal enggak susah kan untuk mengumpulkan sampah makanan / minuman yang kita bawa dan buang di tempat sampah. Kalau memang tidak ada tempat sampah ya dibawa pulang. Semudah itu kok.

Jam sudah menunjukkan pukul 09.15 WITA. Saatnya untuk pulang. Lagipula matahari di atas jam 9 pagi tidak terlalu baik untuk kulit. Hehehe. Kami kembali ke penginapan, sarapan, bersih-bersih, packing dan bersiap untuk check-out.
Saya akan pulang duluan ke Jakarta dengan naik pesawat baling-baling dari Praya, Lombok ke Denpasar lalu lanjut ke Jakarta. Sampai jumpa lagi, Lombok. Sangat senang bisa menginjakkan kaki di tanahmu yang indah sekali. Suatu saat kami pasti kembali.
Tips :
- Tidak ada kendaraan umum menuju Tanjung A’an. Wisatawan bisa menyewa mobil atau motor untuk bepergian ke seluruh objek-objek wisata di sekitaran Kuta, Lombok.
- Seperti yang saya tulis di atas, waktu terbaik berkunjung adalah di bawah jam 10 pagi atau di atas jam 3 sore. Cuaca tidak terlalu panas dan kita bisa berjemur di Pantai dengan nyaman. 🙂
- Sampah yang kamu bawa ke sana, buang pada tempatnya atau bawa lagi pulang ke Kuta.
Happy Traveling!
Enjoy Indonesia!
4 thoughts on “Tanjung A’an, Semenanjung Indah di Lombok Tengah #TripLombok 8”
keren, sayang belum semua tempat di lombok sempat dikunjungi. butuh waktu liburan agak lama, harus cuti 😀
Makasihhhh sudah mampir Ainun. 🙂
Iya, kemarin aku juga cuma 4 hari rasanya kurang banget. Minimal satu minggu deh kalau mau santai dan rileks di Lombok. Masih ada pantai-pantai di Timur Lombok yang cantik selain Gili Tramena (Trawangan, Meno Air). Kalau lebih lama ya sekalian naik Gunung Rinjani 😉
ka.. kira2 budget ke lombok kmrn brp ?
Seneng banget kalau bisa kesini hehhe